Rencana Pembangunan BLK Belum Direspon

KENDARINEWS.COM — Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau melobi Pemerintah Pusat untuk membangun gedung Balai Latihan Kerja (BLK), tak kunjung terwujud. Padahal seluruh berkas yang disyaratkan telah lengkap dan disiapkan Pemkot Baubau. Bahkan pengajuan proposal anggaran telah dimasukkan sejak Februari 2020. Akan tetapi sampai saat ini pemerintah pusat belum juga merestui pembangunan gedung pelatihan itu.

“Lahannya sudah lama stand by seluas 8 hektare lebih di Kelurahan Palabusa, Kecamatan Lea-lea,” kata Kepala Dinas Ketenaga Kerjaan Kota Baubau, Zarta saat dikonfirmasi, Rabu (11/11). Upaya pihak Dinas Tenaga Kerja Baubau untuk mendapatkan dukungan anggaran dari Pemerintah Pusat pada tahun ini memang sulit terlaksana. Alasannya kondisi saat ini yang sudah mendekati pengujung tahun 2020. Ditambah lagi fokus pemanfaatan keuangan negara diutamakan untuk penanganan dan pencegahan wabah virus corona.

Meski begitu, Pemkot tetap optimis jika Pemerintah Pusat akan mempertimbangkan usulan proposal yang diajukan. “Tetap jadi. Namanya bermohon, tentu kita berharap bisa direalisasikan,” yakin Zarta. Agenda saat ini yang dinanti adalah melakukan audies bersama di Jakarta. Menurutnya, pembangunan gedung BLK di Baubau sangat dinantikan masyarakat. Gedung BLK dinilai mampu mengasah keterampilan dan produktivitas masyarakat. Sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. “Bukan hanya masyarakat Baubau, tetapi juga dari Kabupaten Buton, Buton Tengah, dan Buton Selatan,” sambungnya.

Lanjut Zarta, selama ini pelatihan keterampilan masyarakat kerap dilaksanakan di Baubau oleh BLK Kota Kendari. Namun hal itu dianggap masih belum maksimal. Alasanya banyak pengangguran usia produktif tidak terkafer. Makanya Pemkot Baubau mengajukan usulan pendirian gedung BLK di Baubau. “Kalau kita punya gedung sendiri, maka tidak harus lagi bergantung ke provinsi. Makanya kita terus lakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat. Khususnya pada instansi pemerintahan terkait seperti Kementerian Tenaga Kerja dan Kemendagri,” ucapnya.

Zarta menambahkan, jika mendapat respon, maka pembangunan BLK akan dilaksanakan dengan lengkap. Mulai dari gedung, perumahan dan sarana prasarana penunjang lainnya. “Total rincian dana yang dibutuhkan untuk membiayai seluruh pengerjaannya sekira Rp 18 miliar. Itu berdasarkan rincian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Baubau,” pungkasnya. (c/ahi)

Tinggalkan Balasan