KENDARINEWS.COM — Kesejahteraan perempuan menjadi salah satu indikator keberhasilan suatu daerah. Namun, ada beberapa problematika perempuan di Indonesia khususnya di Kabupaten Kolaka saat ini yang terjadi. Mulai dari kemiskinan, minimnya pendidikan, kesehatan sampai keikutsertaan perempuan dalam pengambilan suatu keputusan. “Problematika tersebut menjadi tanggunggung jawab kita semua. Olehnya itu, kami mengharapkan kepada OPD yang terkait untuk senantiasa menganggarkan kegiatan mengenai gender,” usul Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Kolaka, Hj. Andi Wahidah pada kegiatan advokasi dan fasilitasi pengarusutamaan gender (PUG) di Ruang SMS Berjaya kantor Bupati Kolaka, Selasa (13/10).
Menurut Wahidah, untuk mengatasi problematika perempuan tersebut, maka pihaknya selalu berkomunikasi dengan instansi terkait. “Dinas PPPA adalah institusi yang mengkoordinasikan program-program yang dilaksanakan oleh dinas-dinas yang terkait. Khusus untuk pendidikan tentu ini ranah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” jelasnya. Terkait kegiatan PUG tersebut, kata Wahidah itu adalah salah satu strategi untuk memberikan solusi terkait problematika tersebut.
“Dengan adanya kegiatan ini maka perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dalam program OPD benar-benar menyentuh pengarusutamaan gender,” ujarnya. Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Kolaka, H. Poitu Murtopo yang membuka acara tersebut memberikan apresiasi pada Dinas PPPA selaku inisiator penyelengggara PUG.
Kata Poitu, pihaknya juga sudah berkomitmen untuk mengedepankan pengarusutamaan gender sebagai strategi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi bagi OPD lingkup Pemkab Kolaka.”Perencanaan dan sampai evaluasi harus responsive gender. Apalagi Perda nomor 2 tahun 2016 sudah mengakomodir hal ini,” tegasnya di hadapan para kegiatan yang juga dihadiri sejumlah kepala OPD, camat dan LSM Pemerhati Perempuan dan Anak. (b/fad)