Tradisi Mudik Oleh Prof Andi Bahrun, Momentum Pererat Silaturahmi dan Merawat Nilai Kekeluargaan

KENDARINEWS.COM—Suasana Idul Fitri 1446 H Tahun 2025 Masehi kembali membawa kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia, termasuk di Sulawesi Tenggara.

Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc Agric, selaku Ketua Lembaga Budaya (LB) Muna yang Juga Rektor Unsultra, menilai bahwa tradisi mudik lebih dari sekadar perjalanan pulang kampung.

Menurutnya, mudik adalah momentum penting untuk mempererat silaturahmi, merawat nilai kekeluargaan dan gotong royong, menghidupkan syiar agama serta menggelorakan semangat untuk berbagi.

Di Sulawesi Tenggara, masyarakat Muna dikenal sebagai kelompok terbesar yang melaksanakan mudik, dengan rute utama dari Kendari menuju Muna Induk maupun Muna Barat.kat

“Pemudik datang dari berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat biasa, kaum intelektual, unsur legislatif, wiraswasta hingga birokrat. Mudik diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk kembali menjalin hubungan dengan orang tua dan keluarga, sekaligus mengisi hari raya dengan kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan serta saling berbagi,” ungkap Andi Bahrun, Kamis (21/03/2025).

Andi Bahrun juga mengingatkan para pemudik untuk selalu mengutamakan kenyamanan dan keselamatan dalam perjalanan. Ia menekankan pentingnya memastikan kelayakan kendaraan pribadi yang digunakan dan mematuhi aturan lalu lintas serta menghindari overloading kendaraan.

“Kami mengingatkan agar para pemudik turut serta berperan dalam memastikan kapasitas kendaraan yang ditumpangi atau digunakan demi keselamatan bersama. Jika ada pelanggaran maka kiranya pemudik dan masyarakat segra melaporkan instansi atau pihak yang terkait. Penyedia jasa angkutan juga harus memastikan kesiapan armada, dari kondisi mesin, ban, hingga kelengkapan lainnya, agar perjalanan pemudik lancar dan selamat,” tegasnya.

Lebih jauh, Rektor Unsultra ini menyoroti potensi perbedaan pilihan yang mungkin masih ada pasca pelaksanaan Pilkada Tahun 2024. Oleh karena itu, Idul Fitri kali ini diharapkan dapat menjadi ajang saling memaafkan dan mempererat persatuan masyarakat demi daerah dan bangsa yang kita sama cintai. “Perbedaan pilihan itu wajar, namun jangan sampai memecah belah. Mari kita jadikan Idul Fitri ini sebagai momentum untuk memperkuat persaudaraan, memperkokoh harmonisasi semua elemen bangsa dan bersama-sama membangun daerah kita,” katanya.

Andi Bahrun juga mengajak masyarakat, khususnya kalangan akademisi seperti dosen dan mahasiswa, untuk memanfaatkan momen mudik dengan berbagi ilmu dan pengalaman di kampung halaman. Bagi akademisi, ini kesempatan emas untuk mengabdi kepada masyarakat meskipun tidak dalam forum resmi. Berbagi ilmu di lingkungan sekitar bisa menjadi bagian dari penguatan gotong royong dan kontrubsi nyata dalam mengambil bagian proses pembangunan dalam arti luas. Tentu kaum intelektual akademisi dan mahasiswa berbagi sesuai kompetensinya masing-masing serta bisa juga menjadi momentum untuk menggali dan lebih mengetahui potensi dan permasalahan daerah termasuk terkait kekayaan budaya lokal yang ada” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa jika tradisi berbagi ini didukung oleh pemerintah daerah, khususnya Kabupaten Muna dan Muna Barat, serta kabupaten lain di Sulawesi Tenggara, maka hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi semangat persatuan dan kesatuan dan bagi kemajuan dan daya saing daerah.

Andi Bahrun juga berharap agar kegiatan berbagi ilmu dan pengalaman ini tidak hanya terbatas pada kalangan akademisi, tetapi juga melibatkan berbagai elemen masyarakat serta hal para kaum kelapangan rezki bisa berbagi dengan harta. Ia menekankan betapa pentingnya kebersamaan dan kerjasama berbagai elemen bangsa, lintas sektor dalam memajukan daerah dan memperkuat ikatan sosial antar warga.

“Dengan semangat kebersamaan, kita dapat membangun lingkungan yang lebih baik. Mudik bukan hanya soal pulang ke kampung halaman, tetapi juga kesempatan untuk memperbaharui semangat kebersamaan dan berbagi dalam membangun masyarakat yang lebih sejahtera,” ujarnya.

Selain itu, Andi Bahrun juga mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menjaga tradisi mudik yang selama ini menjadi bagian penting dalam menjaga keharmonisan sosial.

Ia berharap agar seluruh masyarakat tetap menjaga etika dan sikap saling menghormati selama masa mudik, agar suasana Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar dan penuh berkah.

“Semoga momen mudik ini bisa mempererat hubungan sosial, baik dalam keluarga maupun di masyarakat secara umum. Kita semua memiliki peran dalam mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan, dan mudik adalah salah satu wujud nyata dari kepedulian kita terhadap sesama,” tutupnya.

Dengan semangat silaturahmi dan gotong royong serta saling berbagai, diharapkan mudik Idul Fitri kali ini dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi pemudik, tetapi juga bagi pembangunan bidang pendidikan, sosial, budaya dan ekonomi termasuk kesehatan di Sulawesi Tenggara.

Andi Bahrun berharap dan berdoa kiranya semangat untuk berbagi dan berpikir bersama untuk merekatkan semangat persaudaraan, persatuan dan saling membesarkan demi kebaikan daerah, keluarga besar dan untuk kemaslahatan bersama khususnya bagi masyarakat Muna jika kita terus menggelorakan dan mengaktualisasikan “ feeli (prinsip hidup) orang Muna berupa Dopandehao Wuto (mengenal diri), Dopomoo-Moologho (saling menyayangi), Dopo Pia-Piara (saling menjaga/memelihara), Dopo Angka-Angkatau (saling menghargai), dan Dopo Adha-Adhati (saling meng ‘adati) dan juga falsafah orang muna

“Hansuru hansuru badha sumano kono hansuru liwu, Hansuru hansuru ana liwu sumano kono hansuru adhati, Hansuru hansuru ana adhati, sumano tangka agama”.

Akhirnya Ketua Lembaga Budaya Muna yang juga sebagai Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun mengucapkan Selamat Mudik dan Hari Raya Idul Fitri 1446 H Tahun 2025 “Mohon Maaf Lahir dan Bathin” (**)

Tinggalkan Balasan