Lestarikan Budaya, Pemkab Gelar Pesta Adat Monahu Ndau 

KENDARINEWS.COM—Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) kolaborasi Pemkab Kolaka menggelar pesta adat tahunan monahu ndau.

Kegiatan yang dilaksanakan di area makam Sangia Nibandera Desa Tikonu, Kecamatan Wundulako tersebut dihadiri Bokeo Mekongga, Dewan Adat Mekongga (DAM), Forkopimda, tokoh adat, tokoh agama, dan ratusan masyarakat.

Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud Kolaka Moh Tasilman mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu melaksanakan kegiatan tradisi budaya suku Tolaki Mekongga monahu ndau atau pesta tahunan. Kata dia, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk melestarikan tradisi adat budaya suku Tolaki Mekongga di Kabupaten Kolaka.

“Perkembangan zaman sekarang ini tentu berdampak terhadap hilangnya tradisi budaya. Olehnya itu diperlukan komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan agar warisan leluhur budaya Mekongga tetap terjaga. Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap Allah SWT dan juga sebagai bentuk komitmen kita untuk selalu menjaga dan melestarikan adat istiadat budaya kita,” jelasnya.

Mewakili DAM, Salam Madaria mengapresiasi kepada pihak panitia yang telah menyelenggarakan kegiatan tradisi budaya monahu ndau, sehingga dapat terlaksana dengan baik. Ia menjelaskan, bahwa tradisi budaya monahu ndau merupakan ritual yang dirayakan oleh masyarakat suku Tolaki Mekongga pada saat panen berlangsung sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta, dengan harapan hasil panen berikutnya dapat terus melimpah seperti yang diharapkan.

“Kedepannya tradisi ini terus dilaksanakan dan dipertahankan. Sehingga generasi kita dapat mengetahui dan memahami apa yang menjadi tradisi budayanya,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Hj Sumarni mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan tradisi budaya Monahundau Kabupaten Kolaka tahun 2024 bertujuan untuk membangun animo generasi muda dalam menggali, mengenal dan memahami nilai-nilai budaya tradisi Mekongga. Ia berjanji, kedepannya pihak panitia akan terus memaksimalkan setiap kegiatan budaya yang dilaksanakan di Bumi Mekongga.

“Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena acara monahu ndau ini sejatinya dilaksanakan di area persawahan Pebusia Kelurahan Kowioha, namun kondisi cuaca yang tidak memungkinkan maka terpaksa kami menggeser ke area makam Sangia Nibandera,” tuturnya. (fad/kn)

Tinggalkan Balasan