KENDARINEWS.COM—Seorang siswa SMPN 4 Kendari, RP (12) diduga jadi korban perundungan teman sekelasnya.
Informasi yang dihimpun, korban dikeroyok sejumlah siswa. Akibatnya, RP mengalami luka lecet disekujur tubuh dan trauma atas peristiwa tersebut.
NI, ibunda korban mengatakan, aksi kekerasan itu dialami anaknya hampir setiap hari. Bahkan, Ia juga sudah menyampaikan kepada guru agar menegur siswa yang kerap melakukan kekerasan terhadap anaknya.
“Anakku sudah melapor kepada ibu guru, tapi tidak ditindaklanjuti. Gurunya hanya bilang bahwa itu hanya main-main,,” ujar NI, beberapa waktu lalu.
NI menyebutkan, berdasarkan keterangan anaknya, para pelaku juga kerap mengancam akan dibully dan dipukul bila korban melapor. Parahnya lagi, aksi kekerasan itu terus dilakukan para pelaku, seakan tak ada efek jera.
“Kemaluannya anakku digesek-gesek pakai kaki mereka,” ungkap NI.
Lebih lanjut, NI berharap kepada pihak sekolah agar memberikan sanksi tegas kepada para pelaku, sehingga ada efek jera.
“Saya sudah buat juga pengaduan ke polisi, semoga cepat diproses, sehingga ada rasa keadilan untuk anakku,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMPN 4 Kendari, Madina mengatakan, bahwa dirinya baru mengetahui terkait adanya duggan pengeroyokan tersebut.
“Saya baru mengetahui kasus ini setelah saya ditelepon oleh guru-guru bahwa ada orang tua murid sudah melapor ke polisi. Setelah itu kami melakukan langkah dengan memanggil orang tua kedua belah pihak, agar kasus ini dapat diselesaikan,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya.
Madinah juga membantah dugaan pengeroyokan tersebut. Sebab, berdasarkan hasil klarifikasi dari beberpa murid lainya, mereka hanya bercanda.
“Kejadiannya tidak seperti apa yang disampaikan adanya dugaan pengeroyokan. Inikan anak-anak mereka ini aktif jadi mereka saling cubit bukan berarti adanya penganiyaan,” katanya.