Bahlil Nahkodai Golkar, Bamsoet: Keputusan Tepat

KENDARINEWS.COM–Ketua Penyelenggara Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet mengatakan terpilihnya Bahlil Lahadalia secara aklamasi sebagai ketua umum menggantikan Airlangga Hartarto merupakan keputusan tepat.

Menurut Bamsoet, hal ini menegaskan kuatnya tradisi musyawarah untuk mufakat dalam organisasi Partai Golkar sebagaimana diamanatkan sila keempat Pancasila.

“Musyawarah mufakat adalah jalan kebijaksanaan yang menghindarkan kita terjebak pada dikotomi mayoritas dan minoritas, yang dapat memicu keterbelahan,” kata Bamsoet dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (22/8).

Bamsoet menyebut Bahlil merupakan kader yang terlahir dan dibesarkan oleh Partai Golkar dari daerah dan sosok yang kompeten serta mumpuni. Kerasnya perjalanan kehidupan telah menjadikannya sebagai pribadi yang tangguh dan mandiri.

“Karakter inilah yang menghantarkan Pak Bahlil sukses menjadi pengusaha dan menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018 hingga kemudian dipercaya sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Jokowi,” terang Bamsoet yang sekarang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI.

Bercermin dari perjalanan hidup Bahlil, menurut Bamsoet kiranya segenap kader Partai Golkar dapat belajar bahwa kesuksesan adalah hasil dari kerja keras, kesabaran, dan ketekunan.

“Bukan hasil yang didapatkan secara instan,” tegas Bamsoet.

Bamsoet mengingatkan dinamika dan kontestasi politik di tanah air ke depan akan semakin menantang.

Namun dirinya optimistis dengan mengedepankan keteguhan komitmen dan loyalitas dari seluruh kader, serta bermodalkan soliditas organisasi yang terus kita jaga dan pelihara, Partai Golkar akan mampu berjaya.

Salah satu tantangan dimaksud antara lain kontestasi Pilkada serentak pada 27 November 2024. Menurut Bamsoet, dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) berkenaan dengan syarat ambang batas pencalonan kepala daerah sedikit banyak akan berpengaruh pada peta politik dalam penentuan calon kepala daerah yang akan diusung.

“Namun Partai Golkar bukanlah partai kemarin sore. Kita pernah dihadapkan pada berbagai tantangan yang jauh lebih berat dari apa yang kita hadapi saat ini. Sejarah mencatat, kita tetap eksis menjadi partai besar, bukan karena kita tidak pernah menghadapi aral melintang, tetapi justru karena kita sering ditempa dan ditimpa oleh berbagai cobaan dan ujian,” tandas Bamsoet. (Jpnn/kn)

Tinggalkan Balasan