KENDARINEWS.COM — Pascasarjana Universitas Halu Oleo untuk pertama kalinya menggelar dan menjadi host konferensi internasional lintas displin bertajuk “Addressing global challenges in education, economics, management, culture, agriculture, environment adn public administration.” Konferensi bertaraf global tersebut terselenggara di Plaza Inn Kendari, Sabtu (4/11).
Konferensi Internasional Interdisipliner pertama ini menjadi acara yang akan mempertemukan para akademisi, peneliti, dan ahli dari berbagai bidang. Konferensi ini menyediakan platform unik dalam rangka pertukaran intelektual dan kolaborasi, mendorong diskusi tentang berbagai topik antardisiplin. Dengan fokus pada inovasi, keberagaman, dan konvergensi gagasan, acara ini diharapkan menjadi pertemuan yang menginspirasi di mana para pemikir terbaik membagi gagasan, dialog yang memacu pemikiran, dan membentuk masa depan penelitian interdisipliner.

Saat menyampaikan pidato pembukaannya, Direktur Pascasarjana UHO, Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si menyampaikan bahwa agenda ini adalah langkah awal dalam memulai perjalanan eksplorasi dalam mencari solusi inovatif terhadap tantangan global. ” International Interdisciplinary Conference (IIC) 2023 merupakan kesempatan luar biasa bagi kita untuk berkolaborasi,
belajar satu sama lain, dan bersama-sama merencanakan arah menuju masa depan yang lebih cerah,” urainya.

Menurut Guru Besar UHO itu, tantangan yang kita hadapi saat ini mempunyai banyak aspek dan saling berhubungan, melampaui batas-batas disiplin ilmu tertentu. Baik itu kompleksitas perubahan iklim, seluk-beluk pembangunan ekonomi, pelestarian warisan budaya, keberlanjutan pertanian, atau pengelolaan administrasi publik yang efisien, permasalahan-permasalahan ini memerlukan solusi holistik yang memanfaatkan kearifan kolektif dari berbagai bidang studi.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Halu Oleo, Prof. Dr. Ir. Muhammad Zamrun Firihu, M.Si., M.Sc yang diwakili oleh Wakil Rektor (WR) IV UHO, Prof. Armid, S.Si., M.Si., M.Sc., D.Sc mengatakan dalam lanskap dunia yang berkembang pesat saat ini, kita menghadapi tantangan yang semakin rumit dan saling berhubungan. Menurut Ketua PSSI Sultra itu, masalah-masalah yang kita hadapi di bidang-bidang seperti pendidikan, ekonomi, manajemen, kebudayaan, pertanian, lingkungan hidup, dan administrasi publik saling terkait erat dan melampaui batas-batas disiplin ilmu tertentu.
Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam komitmen berkelanjutan UHO dalam memupuk inovasi, mendorong kolaborasi, dan meningkatkan kesadaran global. “Ini berfungsi sebagai forum di mana para akademisi, peneliti, profesional, dan pembuat kebijakan dari seluruh penjuru dunia dapat berpartisipasi dalam diskusi yang bermakna, bertukar perspektif, dan menggali pendekatan kreatif untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi masyarakat kita,” ungkapnya.
Prof. Muh. Zamrun juga menambahkan sepanjang sejarahnya, Universitas Halu Oleo secara konsisten menjunjung standar akademik yang tinggi, dan dedikasi yang tetap teguh dalam mendorong munculnya inovator masa depan dan tokoh berpengaruh yang akan mengarahkan masa depan. “Selama konferensi ini, saya mendorong Anda untuk membenamkan diri dalam beragam diskusi, presentasi, dan interaksi. Jalin koneksi baru, tantang paradigma yang ada, dan temukan perspektif baru yang dapat membantu kita mengatasi permasalahan mendesak di zaman kita,” tutupnya.
Sebagai Chair Orginizing Comitee the 1st IIC 2023, Prof. Alberth, S.Pd.,M.A.,Ph.D memberikan apresiasi kepada para keynote speaker dan peserta yang hadir. Dalam masa yang ditandai dengan kemajuan pesat di berbagai bidang dan hambatan yang terus berubah, maka penting membangun kolaborasi interdisipliner. “Konferensi ini berfungsi sebagai guidance, menyatukan para pemikir dari berbagai bidang, menciptakan kreativitas, dan kemajuan.
Konferensi internasional tersebut menghadirkan enam keynote speaker dari beragam disiplin ilmu, diantaranya Dr. M.V. Reddy (Materials Science and Ennginering, Nouveau monde Graphite, Canada) dengan topic: Advanced Materials for Energy & Environment and Sustainability, Dr. Rene Van Den Berg (Linguistic, Culture, SIL International, PNG) yang mengangkat isu lokal yakni The Muna language – Past, Present, Future. Kemudian Prof. Pranab Kumar Panday (University of Rajashahi), dengan topik Transformative Leadership in Public Administration: Navigating Global Challenges for Sustainable Governance. : Dr. Avinash Pawar (College of Engineering for Women in Pune), memaparkan riset berjudul An Assessment of Financial Performance and Bankruptcy: The Context of Economic, Business and Environmental Challenges of MSMEs in India. Prof. Haliza Abdul Rahman (Universiti Putra Malaysia), mempresentasikan riset terkait Environmental Sustainability Roadmap through Interdisciplinary Approach. Sebagai pembicara terakhir, Dr. Dilanthi Nadeeka Koralagama (University of Ruhuna, Sri Lanka) membahas topik Shifting Paradigm towards Wellbeing. (agr)