‘Makan Debu’ Guru dan Murid Blokir Jalan Masuk Tambang

KENDARINEWS.COM–Sebagai bentuk protes ratusan siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan pemblokiran terhadap aktivitas truk yang lalu lalang di depan sekolah yang terletak di Desa Pesouha, Kecamatan Pomalaa, Senin (25/9). Mereka memasang motor dan berdiri di badan jalantepat didepan sekolah mereka. Akibatnya truk serta kendaraan tambang yang melintasi jalan rute tersebut tak bisa melintas.

Kepala Desa Pesouha Yastin Sutrisno terlihat adu mulut dengan sejumlah guru. Ia gusar terhadap guru yang mengambil video pemblokiran tersebut dengan ponsel.

“Apa guna merekam-rekam begitu,” gusar Yastin.

Sementara para guru dan siswa memprotes aktivitas truk yang lalu lalang di lokasi itu. Alasannya, aktivitas tersebut membuat debu beterbangan dan berdampak negatif pada kesehatan warga sekolah.

“Sudah banyak guru dan siswa yang sakit karena hirup debu. Kami hanya minta sebelum melintas mohon disiram dulu jalannya, teriak salah satu guru.

Sementara itu, Kepala SMKN 9 Kolaka, La Ode Kowareono yang dikonfirmasi membenarkan aktivitas pemblokiran yang dilakukan oleh guru dan siswanya. “Saat kejadian saya tidak ada di tempat. Pemblokiran itu secara spontanitas dilakukan oleh guru dan siswa karena mereka terganggu dengan debu yang dihasilkan dari truk pengangkut timbunan yang melintas tanpa melakukan penyiraman terlebih dahulu,” bebernya.

Ia menegaskan, protes tersebut ditujukan terhadap kendaraan pengangkut timbunan. “Jadi bukan protes terhadap kendaraan tambang. Hanya kebetulan saja rute tersebut dilintasi oleh kendaraan tambang sehingga pemblokiran itu juga berdampak pada aktivitas perusahaan tambang,” jelas Kowareono. Pemblokiran itu berakhir setelah dilakukan mediasi oleh aparat keamanan dan pemerintah setempat. (fad/kn)

Tinggalkan Balasan