Kery Cium Meja Kerja Bupati Sebagai Tanda Perpisahan


–Purna Tugas Periode Kedua 24 September 2023

KENDARINEWS.COM — Sudah 2 periode Bupati Kery Saiful Konggoasa menakhodai Konawe. Di periode pertama menjalankan roda pemerintahan Bupati Kery didampingi Wakil Bupati, Parinringi. Di periode kedua, Bupati Kery menggandeng Gusli Topan Sabara sebagai tandemnya memimpin Konawe. 24 September 2023, Bupati Kery memasuki masa purna tugas periode kedua.

Sebelum purna tugas, Bupati Kery menyempatkan diri menyambangi ruang kerjanya yang akan menjadi kenangan, Jumat Sore (22/9/2023). Bupati Konawe 2 periode itu diliputi perasaan haru tatkala menapaki anak tangga di perkantoran setempat untuk terakhir kalinya.

Sambil menahan haru, ia beranjak menuju ruang kerja Bupati Konawe. Tangisnya pun pecah saat mencium meja kerja Bupati Konawe. Di tempat itu, Bupati Kery rupanya kembali mengenang saat-saat pertama menjabat kepala daerah.

“Tidak terasa tempat ini akan saya tinggalkan. Rasanya waktu begitu cepat. Tapi kita harus ikuti aturan. Siapapun pengganti saya, mudah-mudahan bisa melanjutkan kerja-kerja yang sudah kita lakukan selama ini,” ujar Bupati Kery sembari terisak.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat mencium meja Bupati Konawe sebagai tanda perpisahan sebelum purna tugas, Jumat (22/9/2023). Tampak Sekretaris Daerah (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan (kanan), larut dalam suasana haru tersebut.

Ia mengatakan, saat terpilih menjadi Bupati Konawe, memang banyak keraguan yang timbul dari berbagai pihak. Namun, keraguan itu ia buktikan dengan kerja nyata yang dapat dirasakan saat ini.

“2 bulan setelah saya terpilih jadi bupati, saya terpukul. Banyak yang bilang apa jadinya Konawe kalau Kery yang pimpin,” pilu Bupati Kery mengenang awal pertamanya menjabat Bupati Konawe.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (kanan), didampingi Sekda Konawe Ferdinand Sapan (kiri), tak kuasa menahan tangis saat menyambangi ruang kerja Bupati sebelum purna tugas, Jumat (22/9/2023).

Bupati Kery melanjutkan, dengan tekad dan dukungan, ia optimistis dapat membawa Konawe ke arah yang lebih baik. Mantan Ketua DPRD Konawe itu berprinsip, Tuhan tidak akan mungkin mengizinkannya menjadi seorang bupati jika ia tak mampu menjalaninya.

“Sehingga saya berpikir, kenapa orang lain bisa, saya tidak bisa. Ya sudahlah, saya tetap berdiri tegak. Saat itu, saya mulai berpikir untuk bagaimana membawa Konawe agar lebih maju dan sejahtera,” imbuhnya. (adi/b)


Tinggalkan Balasan