KENDARINEWS.COM–Sekitar 3,48 persen dari 2.6 juta jiwa penduduk Sulawesi Tenggara masuk kategori pengangguran. Sementara angka kemiskinan juga masih tinggi dengan presentase 11,17 persen.
Menanggapi itu Ketua Umum Kadin Sultra Anton Timbang mendukung Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPID) bekerjasama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari, melakukan pembinaan dan pelatihan tenaga kerja untuk memenuhi permintaan industri tenaga kerja.
“Pelatihan tenaga kerja sangat penting untuk membekali mereka dengan berbagai keterampilan sebagai persiapan memasuki dunia kerja,” kata Anton Timbang dalam rapat koordinasi FKLPID dengan BPVP Kendari, akhir pekan lalu.
Ketua Satgas Percepatan Investasi Regional Sulawesi itu mengatakan, pemerintah telah mencanangkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN). Total 10 sekitar 3 PSN itu masuk Sultra yang berinvestasi. Ketiga perusahaan tersebut, yakni PT Kendari Kawasan Industri Terpadu, PT. Indonesia Pomala Industry Park dan PT. Nusantara Industri Sejati atau Kawasan Industri Motui, Kabupaten Konawe Utara.
“Nah, kebutuhan tenaga kerja sangat besar. Maka perlu adanya pelatihan keterampilan untuk menempah para calon tenagar kerja dengan maksimal. Sehingga siap optimal ketika bekerja nanti,” beber Anton Timbang.
Selain tiga PSN tersebut, kata dia, telah ada beberapa perusahaan tambang, smelter, pabrik dan industri seperti PT. Virtu Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) di Morosi, di Kabupaten Konawe.
“Kadin Sultra siap menjadi fasilitator pada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, sesuai dengan bidang dan profesi yang diinginkan,” ujar Anton.
Anton Timbang menambahkan, Kadin Sultra akan terus berupaya menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja. Langkah yang dilakukan, yaitu selain kerjasama dengan lembaga-lembaga yang produsen tenaga kerja, seperti Balai Pelatihan Vokasi dan Produktifitas (BPVP) Kendari, juga bekerja sama dengan Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Sultra, Perbankan, Forum UMKM Sultra dan Kota serta beberapa lembaga lainnya yang terkait tenaga kerja.
Sementara itu, Risfi perwakilan PT VDNI menyampaikan bahwa VDNI setiap bulan menerima tenaga kerja minimal 300 sampai 400 orang.
“Jadi setahun lebih kurang 3 ribu sampai 4 ribu orang tenaga kerja yang diserap,” kata Risfi.
Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu mengungaku lembaga yang ia pimpun, sudah menghasilkan lebih kurang 7 ribu sampai 8 ribu tenaga kerja di semua bidang. Apalagi Ketua Kadin Sultra Bapak Anton Timbang selalu berkontribusi untuk pendidikan dan pelatihan keterampilan tenaga kerja.
“Sebagai lembaga pemerintah siap melakukan pendidikan dan pelatihan untuk menyiapkan tenaga kerja di Sultra,” pungkasnya. (ali/kn).