KENDARINEWS.COM — Pada Maret lalu, harga beras di Kabupaten Kolaka mengalami kenaikan hingga Rp 2 ribu. Jika sebelumnya hanya Rp 10 ribu per kilogram, naik menjadi Rp 12 ribu. Kenaikan harga bahan pokok tersebut saat itu disebabkan permintaan yang tinggi dan stok yang tidak mengalami penambahan. Namun kini, stok beras di Bumi Mekongga mengalami peningkatan. Sayangnya, harga bahan makanan pokok tersebut belum kembali normal. Padahal, stoknya telah mengalami penambahan yang signifikan. Sebelumnya, ketersediaan beras di otorita Bupati, Ahmad Safei hanya 616 ton, kini telah bertambah menjadi 1.229 ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka, Muhammad Azikin, mengungkapkan, bertambahnya stok beras tersebut karena petani padi baru saja melakukan panen pada Maret dan April ini. Selain itu, stok beras di Gudang Bulog juga telah ditambah. Dengan banyak stok beras yang tersedia saat ini, maka penyebab belum normalnya harga beras bukan karena pasokan atau stok yang kurang. “Jadi penyebab harga beras belum turun itu karena adanya spekulasi pedagang,” ungkap Azikin, Senin (10/4).
Kata Azikin, pihaknya telah menyiapkan langkah pencegahan agar harga beras tidak terus naik, khususnya saat jelang lebaran nanti. “Pemerintah akan melakukan operasi dan pasar murah nanti,” tuturnya. Meskipun harganya belum kembali turun, stok beras yang ada saat ini dipastikan mampu memenuhi kebutuhan warga. “Tidak usah khawatir terjadi kelangkaan beras saat lebaran nanti. Sebab yang tersedia saat ini jauh lebih banyak dibandingkan kebutuhan warga. Stok 1.229 ton, sementara kebutuhan hanya 482 ton. Jadi, pasokan beras masih aman untuk beberapa bulan kedepan,” jamin Azikin. (fad)