Tekan Inflasi, Pemprov Gelar Pasar Murah di 21 Titik

KENDARINEWS.COM– Inflasi di beberapa wilayah di Sultra sulit dikendalikan. Salah satunya di Buton Utara, harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Atas dasar itulah Pemprov Sultra berupaya menekan dengan menghadirkan pasar murah di 21 titik yang tersebar di 17 kabupaten/kota di Sultra.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra, Asrun Lio mengatakan, beragam langkah telah dilakukan Pemprov Sultra untuk mengendalikan inflasi. Optimalisasi pangan murah melalui operasi pasar dimasifkan. Selain itu, mengoptimalkan biaya tak terduga (BTT) yang melekat dalam anggaran daerah untuk mensubsidi transportasi penyediaan bahan pangan dari daerah surplus. Pemprov juga mengingatkan distributor agar tidak memainkan harga bahan pangan.

“Kita mendorong pangan murah di 21 titik se-Sultra. Pasar murah ini tidak digelar pada daerah yang sudah stabil. Sebab yang sudah stabil, kita tak perlu intervensi. Kita hanya mengintervensi daerah yang harga kebutuhan pokoknya tinggi,” kata Sekda Asrun usai memimpin rapat pengendalian inflasi daerah di Rujab Gubernur Sultra, Selasa (4/4), kemarin.

Dia menjelaskan, kenaikan harga beras yang cukup tinggi di Kabupaten Buton Utara (Butur), kini sudah mulai terkendali. “Harga beras di Butur, kita sudah intervensi dengan mengirimkan beras bulog. Namun belum masuk dalam rekapan BPS. Kalau itu sudah masuk, saya kira akan ada angka penurunan inflasi. Karena di Butur, hanya komoditas beras yang menyumbang inflasi tinggi,”ungkap Sekda Asrun.

Mantan Kepala Dinas Dikbud Sultra itu menambahkan, Pemprov Sultra menunaikan arahan pemerintah pusat melalui Kemendagri dalam menekan inflasi. Selain operasi pasar dan menjamin harga-harga terkendali, Pemprov juga memastikan tak ada distributor memainkan harga komoditas pangan.

“Kita sudah mengimbau para distributor agar tidak bermain atau kasarnya tidak menimbun kebutuhan pokok yang ada. Apabila ditemukan, tentu mereka akan diberi sanksi pidana, ” tegas Sekda Asrun.(kn)

Tinggalkan Balasan