KENDARINEWS.COM — Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Muna Barat (Mubar) disegel. Penyegelan itu dilakukan oleh dua orang pegawai honorer di itastansi itu sendiri. Penyebapnya, karena kesal lantaran mereka dikeluarka dari daftar nama pegawai honorer.
“Kita dibuka (dikeluarkan,red) dari pegawai honorer. Kita tidak tahu apa masalahnya karena kita dibuka tanpa ada konfirmasi. Makanya hari ini kita lakukan penyegelan kantor,” kata salah seorang honorer, La Ode Harmin saat ditemui di Kantor DPMPTSP Senin (27/3).
Lanjut La Ode Harmin, dirinya menjadi pegawai honorer di DPMPTSP sejak 2014. Selama bertugas dirinya mengaku tidak pernah melakukan pelanggaran yang fatal. “Tetapi hari ini kita dikeluarkan dari pegawai honorer tanpa ada konfirmasi. Ini adalah diskriminasi yang luar biasa,” kesalnya.
“Ketika kita dikeluarkan tanpa ada konfirmasi, berarti ada kesalah yang sangat fatal kita perbuat. Nah, kesalah ini yang saya ingin tahu. Karena ketika saya ketemu dengan Kepala DPMPTSP malah dikasih melawan. Katanya “kokira saya takut kamuorang kah,” terang La Ode Harmin menirukan kalimat kepala DPMPTSM Mubar.
La Ode Harmin menambahkan, jumlah pegawai honorer di DPMPTSP sebanyak 23 orang. Dari keseluruhan honorer itu hanya lima orang yang mendapatkan SK kepala dinas. “Kita tahu kalau namanya kita sudah tidak ada pas gajian. Teman-teman yang lain masih terima sementara kita punya nama sudah tidak ada. Kita tudak bisa terima gaji,” terangnya.
“Sebenarnya bukan persoalan gajinya. Tetapi ini soal etika bagaimana kita saling menghargai. Karena kita dikeluarkan tanpa ada konfirmasi,” tutup La Ode Harmin
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Mubar, La Ode Hanafi menuturkan bahwa sejak Agustus 2022 pihaknya tidak melakukan pemberhentian pegawai honorer di istansinya. Yang ada hanya penertipan pegawai honorer sesuai dengan keterampilan masing-masing. “Kenapa yang lain sudah ada SK, karena kita sudah tahu apa keterampilanya. Makanya kita terbitkan SKnya sesuai dengan keterampilanya mereka. Untuk yang lain kita belum terbitkan SKnya karena kita belum tahu apa ketemapilanya. Karena selama ini mereka belum ketemu saya dan kita belum tahu apa keahlianya mereka,” singkatnya. (ahi)