KENDARINEWS.COM–Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka. Sebab, kabupaten yang kini dipimpin oleh Bupati H Ahmad Safei tersebut dinilai sebagai daerah yang terbaik di Bumi Anoa dalam hal pencegahan dan penanganan stunting. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Sultra Ali Mazi saat musrenbang dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi Sultra tahun 2024, yang digelar di Kota Baubau, Senin (20/3).
Pj Sekab Kolaka, Wardi yang menerima langsung penghargaan tersebut mengungkapkan, peringkat I stunting award Sultra dapat diraih karena pihaknya berhasil menurunkan angka prevalensi. “Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) , di Kabupaten Kolaka itu angka prevalensi stunting yang mencapai 36,1 persen di tahun 2019, turun menjadi 26,5 persen di tahun 2021 dan di tahun 2022 lebih turun lagi menjadi 22,6 persen,” ungkapnya saat dihubungi, kemarin.
Wardi menjelaskan, pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara konvergensi, lintas sektor dan lintas program baik melalui intervensi pelayanan spesifik (sektor kesehatan) maupun intervensi pelayanan sensitif (sektor non kesehatan). Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan pemerintah desa, dunia usaha, tokoh masyarakat, tokoh agama dan insan pers dalam upaya percepatan penurunan stunting, baik melalui perbaikan gizi masyarakat maupun dalam upaya pelaksanaan program lainnya.
“Kami berharap, penghargaan ini dapat memotivasi kami agar percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara menyeluruh dan penguatan konvergensi lintas sektor dan lintas program lebih maksimal. Sehingga target prevalensi nasional sebesar 14 persen bisa tercapai, dan juga berharap bisa terus menciptakan inovasi baru untuk percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Kolaka,” harapnya.
Wardi menambahkan, dalam kegiatan musrenbang tersebut, pihaknya mendapat dua penghargaan. Selain stunting award, pihaknya juga meraih AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan) award. Kata dia, untuk AMPL award, Pemkab Kolaka meriah peringkat II.
“Jadi, Pemkab Kolaka juga meraih peringkat II AMPL award, penghargaan untuk kategori air minum dan penyehatan lingkungan. Ada dua aspek penilaian yaitu air minum dan sanitasi (air limbah domestik dan persampahan). Untuk sanitasi air limbah domestik, Kabupaten Kolaka sudah memiliki instansi pengolahan limbah tinja (IPLT) yang didukung regulasi terkait retribusi sedot tinja. Sarana dan prasarana pengelolaan lumpur tinja sudah cukup memadai, serta ada program yang dituangkan dalam dokumen strategi sanitasi kabupaten/kota (SSK) dengan slogan ‘senja 3 in 1’, sedot 3 kali gratis 1 kali,” pungkasnya. (fad/KN)