Entaskan Kawasan Kumuh, Pemkab Kolaka Tata Kampung Bajo

KENDARINEWS.COM — Mayarakat Kelurahan Anaiwoi, Kecamatan Tanggetada, khususnya yang bermukim di Kawasan Kampung Bajo tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan terima kasih. Pasalnya, pemukiman yang terlihat kumuh tersebut akan segera ditata menjadi kawasan yang indah dan menarik serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung aktivitas kegiatan warga di lokasi itu.

Proses penataan kawasan Kampung Bajo tersebut telah dimulai Kamis (5/1), ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei. Dalam sambutannya, Kolaka-1 mengingatkan kepada seluruh warga yang mendapat manfaat program tersebut agar memelihara fasilitas yang telah dibangun pemerintah. Apalagi kata Safei, penataan Kawasan Kampung Bajo Anaiwoi menyerap anggaran besar. “Ini baru pertama kali di Kabupaten Kolaka ada kawasan yang didanai Rp 37 miliar. Ada 240 rumah di kawasan ini yang merasakan manfaat program tersebut. Sebanyak 122 rumah akan direhab dan 118 unit dibangun baru,” ujarnya, kemarin.

Safei mengatakan, program penataan kawasan kumuh tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga yang bermukim di Kampung Bajo. “Rumah itu dibangunkan dan ada yang diperbaiki supaya kehidupan masyarakat kawasan Kampung Bajo ini lebih baik dan sejahtera,” sambungnya. Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kolaka, H. Abbas, mengungkapkan, dari 200 kabupaten/kota di tanah air yang mengusulkan program tersebut, hanya 13 daerah yang berhasil mendapatkan. Kabupaten Kolaka merupakan satu-satunya daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara yang mendapatkan program tersebut.

“Program ini kami dapatkan berkat kerja keras dan arahan dari Bapak Bupati Kolaka, H. Ahmad Safei,” ungkapnya. Kata Abbas, program kegiatan tersebut merupakan kolaborasi tiga item anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. “Badan Perencanaan Pembangunan Nasional telah melakukan penilaian sehingga Kolaka mendapatkan DAK sebesar Rp 21 miliar. “Kami juga siapkan APBD pendamping Rp 13 miliar dan Rp 3 miliar diharapkan ada kolaborasi dari pengusaha. Sehingga total anggarannya Rp 37 miliar,” rinci Abbas.

Ia menjelaskan, program tersebut menyasar tujuh indikator kawasan kumuh. Dengan adanya kegiatan tersebut maka rumah yang terdampak program akan diperbaiki dan ada yang dibangun baru. Tak hanya itu, jalan lingkungan yang saat ini masih menggunakan titian kayu akan dijadikan jalan beton. Selain itu, kawasan tersebut nantinya juga akan dibuatkan instalasi perpipaan air minum permanen. “Sanitasinya juga akan dibuatkan jamban permanen sesuai syarat kesehatan. Kawasan itu nanti juga dilengkapi dengan peralatan pemadam kebakaran. Sedangkan untuk masalah sampahnya akan dibuatkan TPS3R atau Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce dan Recycle (menggunakan-mengurangi–daur ulang). Termasuk penataan ruang publiknya nanti akan dilakukan perbaikan,” tambahnya.

Terkait alasan pengusulan Kelurahan Anaiwoi untuk program tersebut, Abbas mengatakan wilayah itu merupakan kawasan strategis. “Di Tanggetada ada kampus USN. Kami tidak ingin tempat ramai begitu masih ada kawasan tertinggal dan kumuh. Selain itu, ada objek vital nasional seperti Bandara dan beberapa perusahaan tambang serta perkebunan sawit yang akan memberikan dampak terhadap pengembangan kawasan tersebut. Di sekitar lokasi tersebut juga nanti akan ada kebun raya. Jadi indikator itulah yang membuat kami memilih Anawoi. Lokasi itu sangat layak dari sisi kawasan kumuh dan dari sisi kewenangan,” pungkasnya. Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kolaka, H. Muhammad Jayadin dan Sekretaris Kabupaten, Poitu Murtopo. Sejumlah pimpinan Forkopimda dan OPD di Pemkab Kolaka juga terlihat hadir pada kegiatan tersebut. (b/fad)

Tinggalkan Balasan