Awas! Kasus Gagal Ginjal Intai Anak

KENDARINEWS.COM– Jika menemukan kondisi anak sudah tak biasa, demam, panas, mual, volume buang air berkurang, badan bengkak serta lemas segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk di cek. Pasalnya gejala demikian dimungkinkan anak terserang gejala gagal ginjal akut.

Di Kendari, Dinas Kesehatan belum menemukan kasus penyakit yang diakibatkan oleh obat sirup penurun panas tersebut. Kendati demikian, Pemkot meminta dinkes untuk tetap waspada terutama dalam mengawasi penjualan obat sirup ditengah masyarakat.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengaku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk mewaspadai kasus gagal ginjal yang mengintai anak. Menurutnya, kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan jiwa anak. Termasuk meminta Dinkes untuk mengawasi penjualan obat sirup yang diduga sebagai penyebab gagal ginjal pada anak.

“Sudah kami sampaikan kepada Kadis Kesehatan bahwa kebijakan Kementerian itu (kewaspadaan penjualan obat sirup)  adalah kebijakan pemerintah pusat. Pemerintah daerah harus merujuk ke pusat. Jadi (pencegahan gagal ginjal akut) sudah diantisipasi oleh Dinas terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan,” ungkap Asmawa Tosepu, kemarin.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, drg. Rahminingrum mengaku telah mendapatkan instruksi terkait kewaspadaan gagal ginjal akut pada anak. Kini pihaknya telah bersiap untuk melakukan pengawasan dilapangan terkait penjualan obat sirup yang diduga sebagai penyebab meningkatkan kasus gagal ginjal akut di Indonesia.

Disisi lain, pihaknya telah menerima Surat Keputusan dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Nomor HK 02.02./2/I/3305/2022 tentang tata laksana dan manajemen klinis gangguan ginjal akutprogresif pada anak di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.

“Surat keputusan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis,” kata Rahminingrum.

Karena kasus gagal ginjal akut pada anak ini tengah merebak, Rahminingrum meminta peran serta orang tua untuk tidak panik namun tetap waspada. Ia menyerankan orang tua untuk memperhatikan kondisi kesehatan anaknya.

“Jika dikemudian hari anak mengalami gejala gagal ginjal akut seperti diare, mual, muntah, demam 3 – 5 hari, batuk, pilek, sering mengantuk, serta jumlah air seni sedikit bahkan tidak pernah kencing untuk segera dilaporkan kepada petugas medis untuk mendapatkan penanganan,” ungkapnya.

Disisi lain, pihaknya juga telah menginstruksikan seluruh petugas medis dan rumah sakit untuk menghentikan sementara pemberian obat sirup kepada anak untuk mencegah kasus gagal ginjal akut yang kini tengah merebak ditanah air. (kn)

Tinggalkan Balasan