Dikbud Konawe Kembali Terapkan Mapel Mulok


KENDARINEWS.COM — Dalam beberapa tahun terakhir, mata pelajaran (Mapel) Muatan Lokal (Mulok) dihilangkan dari kurikulum pembelajaran siswa didik di Konawe. Dihapusnya Mulok sebagai salah satu Mapel bagi pelajar SD maupun SMP, berimbas terhadap rendahnya pengetahuan akan kebudayaan setempat. Sebab itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memastikan, pada tahun 2023 mendatang, akan kembali memberlakukan Mapel Mulok sebagai bahan pembelajaran di sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe, Suriyadi, mengatakan, pengenalan budaya Konawe khususnya suku Tolaki terhadap generasi muda, saat ini masih sangat minim. Berangkat dari keprihatinan itu, pihak Dikbud Konawe menganggap literasi menjadi salah satu kunci untuk lebih mengenalkan materi lokal kedaerahan yang ada di Konawe. “Kebudayaan ini menjadi identitas daerah. Kita juga sangat mengharapkan dengan adanya Mapel Mulok, seluruh siswa dapat lebih memahami penggunaan bahasa Tolaki,” ungkap Suriyadi, Rabu (19/10).

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Konawe itu menuturkan, untuk mempersiapkan bahan ajar Mulok bagi peserta didik, saat ini pihaknya sudah menjalin kemitraan dengan salah satu penerbit kebudayaan lokal untuk menyusun dan membuat buku pegangan Mulok.
“Substansi materinya itu betul-betul bersentuhan dengan kearifan lokal kita di Konawe. Khususnya, kebudayaan dari suku Tolaki,” tandasnya. (c/adi)

Tinggalkan Balasan