Pemkab Konawe Dorong Pembangunan Industri Berkelanjutan

Industri dan Lingkungan Harus Terintegrasi !

KENDARINEWS.COM — Masuknya investasi pada sebagian wilayah di Konawe, tentu memiliki konsekuensi dari segi lingkungan hidup. Investasi dan lingkungan hidup tersebut, menjadi dua hal yang mesti saling terintegrasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe memposisikan lingkungan hidup sebagai prioritas penunjang untuk meyakinkan bahwa program utama disektor industri bisa berjalan dengan baik. Penegasan itu dikemukakan Sekretaris kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan, mewakili Bupati, Kery Saiful Konggoasa, saat menjadi salah satu pembicara dalam forum International Conference of the Indonesian Chemical Society (ICICS) ke-X, kemarin.

Ferdinand Sapan mengatakan, Pemkab Konawe telah sejak lama menerapkan strategi pembangunan berkelanjutan, salah satunya disektor industri pertambangan. Hal itu sesuai visi misi Bupati, Kery Saiful Konggoasa untuk mencegah dampak lingkungan berkepanjangan yang dimungkinkan terjadi akibat geliat industri. “Dalam mendorong investasi daerah, Pemkab Konawe mewajibkan investasi yang sifatnya inklusif. Jika selama ini sifatnya ekslusif, yang diuntungkan hanya investornya saja. Makanya kita dorong agar investor, pemerintah, dan masyarakat betul-betul memastikan lingkungan hidup menjadi bagian yang harus dijaga secara kolektif,” ujar Ferdinand Sapan.

Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Konawe itu menuturkan, aspek lingkungan menjadi bagian yang mesti terintegrasi dengan konsep pertambangan berkelanjutan. Dengan demikian, geliat industri tidak akan merugikan masyarakat maupun lingkungan sosial diwilayah tersebut. Salah satu implementasi pertambangan berkelanjutan itu, lanjut Ferdinand Sapan, yakni Pemkab Konawe telah mendorong pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Kecamatan Routa. Saat ini, 500 hektare lahan telah mendapat izin dari Pemkab Konawe untuk dibangun PLTS oleh pihak swasta yang berinvestasi di Routa.

“Kita dorong seperti itu karena ingin pembangunan industri ini berkelanjutan. Kalau menggunakan batu bara atau solar sebagai bahan bakar, pada akhirnya itu akan mengganggu lingkungan. Harapan kami, konsep investasi yang inklusif ini menjadi bagian dari pembangunan di Konawe,” tandas Ferdy, sapaan karib Ferdinand Sapan. Untuk diketahui, forum ICICS ke-X diselenggarakan oleh Departemen Kimia Universitas Halu Oleo (UHO), bekerja sama dengan Himpunan Kimia Indonesia (HKI) Cabang Sultra dan HKI Pusat. ICICS merupakan seminar internasional yang digelar tiap tahun, dihadiri oleh dosen dan peneliti dari sejumlah kampus unggulan di Indonesia, bahkan kampus dari luar negeri. Forum tersebut membahas tentang pertambangan, lingkungan hidup, industri dan kesehatan berkelanjutan. (kn)

Tinggalkan Balasan