UHO Dukung Pengembangan SDM Polisi

KENDARINEWS.COM–Uni­versitas Halu Oleo (UHO) ber­sama Kepolisian Daerah (Pol­da) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjalin kerja sama. Penan­datanganan Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan Rek­tor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, M.Si., M.Sc., dan Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sultra Brigjen Pol Waris Agono, di Ho­tel Claro Kendari, Kamis (13/10).

Prof Zamrun menjelaskan bahwa pihaknya sebagai insti­tusi pendidikan di Sultra akan berusaha mendukung sebaik mungkin yang berkaitan den­gan pengembangan sumber daya kepolisian dan menun­jang tugas dan fungsi Polri.

Oleh karena itu, MoU ini menjadi salah satu implementasi dari bagaimana pihaknya menduku­ng kinerja Polda Sultra untuk melayani masyarakat.

“Untuk jumlah anggota ke­polisian yang kuliah di UHO saat ini jumlahnya sangat banyak mulai dari S2 sampai S3 itu ada semua. Pastinya ini merupakan bagian dari bagaim­ana kita menunjang kinerja Pol­ri. Kami dengan institusi pemer­intah bersama bersinergi untuk menjaga keamanan dan men­unjang pembangunan di Sultra agar lebih baik lagi,” ujarnya.

Prof Zamrun menyebut sudah 80 persen personil kepolisian yang kuliah di universitas yang dipimpinnya. Mereka kuliah secara Offline dan selebihnya disesuaikan dengan kondisi para dosen.

Sementara itu, Wakapolda Sultra Brigjen Pol Waris Agono mengungkapkan, pelaksanaan MoU dengan Universitas ini dalam rangka meningkatkan kompetensi personil Polda Sultra, di mana itu harus mela­lui pendidikan, pelatihan, dan pembinaan.

Menurutnya, dengan pen­didikan tentu bakal mening­katkan pengetahuan yang mereka miliki. Sementara pelatihan akan meningkatkan skill serta keterampilan dan pembinaan untuk kompe­tensi hidupnya, agar ke depan personil Polda Sultra itu bisa mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat.

“Jangan sampai sebagian be­sar yang berbasis Sekolah Lan­jutan Tingkat Atas (SLTA) itu cuma berhenti di situ. Tetapi dengan adanya kerjasama ini mereka yang tadinya hanya berbasis SLTA bisa kuliah lagi baik S1, S2, dan S3, namun tentu di luar jam dinas atau tidak mengganggu kedinasan­nya, mereka bisa kuliah lagi,” bebernya.

Ia menambahkan, program ini sesungguhnya sudah di­laksanakan sejak lama, tetapi setiap tahunnya dilakukan pembaharuan dan perbaikan.

“Demikian juga untuk pe­milihan karir, bagi yang sudah sarjana itu akan mendapatkan percepatan kenaikan pangkat. Saya berharap terjadi pening­katan kompetensi dan skillnya pertama pembinaan mental karena beberapa penyimpan­gan yang terjadi itu karena masalah moral dan integri­tas. Nah, mereka harus dibina hatinya terutama peningkatan iman dan amalnya melalui kegiatan-kegiatan keagamaan di mana hal itu harus diper­banyak,” harapnya. (KN)

Tinggalkan Balasan