Konawe Minta Kuota Ekspor Beras ke Tiongkok

KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe meminta pada Pemerintah Pusat untuk memberi peluang dalam melakukan ekspor beras ke Tiongkok. Hal itu menyusul adanya permintaan tertulis dari Pemerintah Tiongkok yang ingin mengimpor beras dari Indonesia sebanyak 2,5 juta ton. Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa, mengaku, siap melakukan ekspor beras jika mendapat kuota dari pemerintah. Kery mengatakan, ia akan melakukan tindak lanjut terkait rencana ekspor beras RI ke Tiongkok ditahun 2022 ini. Diantaranya, menyurat kepada Presiden RI Joko Widodo agar diberikan kuota ekspor bagi Konawe, termasuk daerah lain yang berstatus lumbung beras nasional.

“Ini peluang untuk kita di daerah, karena pemerintah berencana untuk mengekspor beras 2,5 juta ton ke Tiongkok. Mudah-mudahan Pak Jokowi mau beri kuota untuk kita,” ujar Kery Saiful Konggoasa, kemarin.
Bupati Konawe dua periode itu menuturkan, jika permintaan kuota ekspor beras disetujui, tentu menjadi kabar menggembirakan bagi Pemkab Konawe, tanpa terkecuali para petani di otoritanya. Petani bisa kian termotivasi dalam melakukan rutinitas bekerja di sawah. Apalagi, para pembajak sawah tersebut tahu bahwa beras yang diproduksi rupanya dipasarkan hingga ke luar negeri.

“Saya yakin kalau Konawe bisa ekspor, partisipasi petani akan tinggi. Terlebih kalau beras yang diekspor juga bisa dibeli dengan harga yang bersaing,” optimis Konawe-1 tersebut. Kery Saiful Konggoasa mengklaim produktivitas beras Konawe bisa menopang stok yang diminta Pemerintah Tiongkok. Tahun 2021 lalu, hasil panen petani Konawe mencapai 211.440 ton beras. Produktivitas beras itu mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya, 177.444 ton. Mantan Ketua DPRD Konawe itu mengaku, pencapaian tersebut sangat optimal sehingga sudah mampu memenuhi permintaan ekspor dari mancanegara.

“Kita sudah swasembada beras. Bulog Konawe justru tidak mampu menampung stok beras petani kita. Makanya, kita siap kirim beras Konawe ke daerah lain hingga ke luar negeri. Apalagi kita punya program Indeks Penanaman (IP) 300 atau tiga kali panen dalam setahun,” tandasnya. (kn)

Tinggalkan Balasan