BSU Tak Kunjung Cair, Menaker Ida Fauziyah Minta Masyarakat Menunggu

KENDARINEWS.COM — Tahun ini pemerintah berencana kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU). Tetapi ternyata berbulan-bulan sejak diumumkan, sampai saat ini belum ada kabar pencairannya. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan penjelasan soal kucuran BSU senilai Rp 1 juta/orang tersebut.

Ida mengatakan anggaran untuk pembayaran BSU tersebut ada di PC-PEN (Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional). Menteri asal PKB itu mengatakan PC-PEN di bawah naungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

’’Kita tunggu saja. Karena Kemenaker (tugasnya) menyalurkan saja,’’ katanya usai menjadi pembicara dalam Seminar Wisuda Universitas Terbuka (UT) di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten pada Senin (22/8). Ida menjelaskan bahwa keputusan pencairan dana BSU kepada para penerima murni berada di tangan PC-PEN.

Ida menjelaskan untuk urusan data penerima atau sasaran pencairan BSU sudah tidak ada masalah. Sebab datanya berasal dari basis data di BPJS Ketenagakerjaan. ’’Sejauh ini data yang baik dan diakui itu dari BPJS Ketenagakerjaan,’’ katanya. Sehingga dia menegaskan tak kunjung cairnya data BSU bukan karena masalah data penerima.

Selain itu Ida mengatakan mekanisme dan sistem pencairan BSU sudah siap. Sebab menggunakan sistem dan mekanisme pencairan BSU tahun sebelumnya. Tujuan penyaluran BSU ini adalah menjadi stimulus untuk para pekerja yang terdampak pandemi Covid-19.

Rencana pemerintah kembali menggelontorkan dana BSU tahun ini diumumkan pada awal April lalu. Total anggaran yang disiapkan sangat besar. Yaitu mencapai Rp 8,8 triliun. Syarat utama penerima BSU adalah pekerja yang tercatat menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta/bulan.

Pada saat diumumkan, pemerintah menyampaikan BSU tidak hanya sebagai program melindungi kemampuan ekonomi pekerja atau buruh. Tetapi juga diharapkan bisa mempertahankan peningkatan daya beli masyarakat. Sehingga bisa menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi.

Pada kesempatan itu Ida optimistis bahwa perekonomian Indonesia semakin membaik. Diantara indikasinya adalah jumlah pengangguran yang kembali menurun. Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2022 lalu menyebutkan angka pengangguran turun dari 6,2 persen menjadi 5,8 persen. Kepada mahasiswa yang lulus, Ida mengatakan persaingan untuk masuk ke bursa kerja sangat terbuka. (jpg)

Tinggalkan Balasan