KENDARINEWS.COM — Idul Adha selalu identik dengan penyembelihan hewan kurban oleh warga. Penjualan ternak sapi maupun kambing biasanya melonjak menjelang momentum Idul Kurban tersebut. Khusus di Konawe, estimasi sapi kurban yang disembelih saat Idul Adha 1443 H nanti, mencapai 800 ekor. Informasi itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Konawe, Jumrin, Kamis (7/7). Ia berasumsi, dengan estimasi minimal dua ekor sapi disembelih tiap desa dari total 291 wilayah se-Konawe, maka jumlah sapi kurban untuk disembelih bisa mencapai 800 ekor.
“Khusus sapi kurban, pengambilan terbanyak itu berasal dari Kecamatan Amonggedo dan Pondidaha. Namun secara umum, stok sapi selain dari dua kecamatan tersebut terbilang cukup merata. Hampir disetiap kecamatan ada sapi yang kita siapkan untuk keperluan kurban,” ujarnya.
Jumrin menuturkan, selain memenuhi permintaan warga lokal, sapi asal Konawe juga banyak dikirim keluar daerah. Antara lain ke Kota Kendari, Kolaka Timur, hingga Kolaka Utara, bahkan ke Sulawesi Selatan. Namun sebelum dikirim, sapi asal Konawe tersebut juga telah mengantongi rekomendasi pemeriksaan oleh petugas medis berupa surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).
“Kesehatan hewannya kita sudah antisipasi memang. Dalam hal ini, sanitasi lingkungan, kandangnya, termasuk penjagaan kesehatan ternak. Kita pastikan sapi kurban asal Konawe bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK),” yakinnya. Jumrin menyebut, selain sapi lokal, pihaknya juga menyiapkan sapi hasil metode inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik bagi warga yang ingin berkurban saat Idul Adha mendatang. Mengenai harga per ekor, katanya, bervariasi tergantung ukuran dan bobot ternak tersebut.
“Sapi kurban harga jualnya bervariasi. Yang terendah sekarang Rp 13 juta per ekor, tertinggi mungkin bisa sampai Rp 30 jutaan. Yang mahal itu sapi hasil inseminasi buatan, bisa mencapai Rp 80 jutaan per ekor,” imbuhnya. (adi)