–Dampak Banjir yang Melanda Tiga Desa
KENDARINEWS.COM — Intensitaa curah hujan yang melanda sebagian wilayah di Konawe Utara mengakibatkan banjir. Tiga desa di Kecamatan Lasolo paling terdampak banjir. Padahal curah hujan yang melanda Kamis malam hanya berselang empat jam, namun membuat dua unit rumah rubuh dan ratus rumah warga ditiga desa mengalami rusak ringan.
Air sungai yang dilintasi tiga desa, meliputi Desa Matapila, Tetelupai dan Andeo Kecamatan Lasolo meluap hingga membuat debit air masuk kepemukiman warga tiga desa. Warga menduga penyebab utama terjadinya banjir disebabkan adanya jembatan yang melintang diatas sungai yang dibangun PT Artha Gunung Batu (AGB). Akibatnya distribusi air menuju laut tidak berfungsi dengan baik.
Peringatan pembongkaran jembatan milik perusahaan tambang batu sebelumnya telah disepakati antara Pemda dan perusahaan pada banjir yang sebelumnya terjadi di Januari 2022 lalu. Sayangnya, kesepakatan pembongkaran jembatan enggan dilaksanakan oleh pihak perusahaan.
Akibatnya, Pemkab Konut mengambil sikap tegas dengan melakukan pembongkaran secara paksa jembatan yang diduga menjadi penyebab penyempitan aliran sungai.
“Sebelumnya sudah disepakati jembatan lama dibongkar dan dibuat jembatan yang lebih memadai. Tetapi sampai hari ini jembatan yang dijanjikan perusahaan tak kunjung dibongkar. Makanya, Pemkab Konut mengambil sikap tegas,”ujar Wakil Bupati Konut, H. Abuhaera yang meninjau secara langsung dampak banjir diwilayah tiga desa, (12/5).
Mantan Sekda Konut itu menjelaskan warga yang pemukimannya terdampak banjir telah dilakukan pendataan, untuk selanjutnya diberikan bantuan dari Pemkab Konut. Untuk resolusi jangka pendek, Pemkab Konut telah menginstruksikan pada Dinas PU untuk menurunkan alat beratnya guna membenahi sedimentasi lumpur yang menutupi jalur sungai.
“Saya sudah intruksikan pada dinas teknis, seperti Dinas Sosial, BPBD, PU, Pertanian dan Perkebunan hingga Dinas Perumahaan untuk mendata. Besok kita akan turun memberikan bantuan pada masyarakat,”sambung Mantan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan itu.
H. Abuhaera menjelaskan untuk resolusi jangka panjang, sungai yang dilintasi tiga desa akan direncanakan untuk dinormalisasi dan ditalud untuk mengurai dampak banjir bila musim penghujan tiba.
Sementara Burhan Tawu, Warga Desa Andeo Kecamatan Lasolo yang terdampak menjelaskan sebelum pihak perusahaan melakukan pembuatan jembatan telah diberikan teguran. Agar jembatan yang dibangun harus benar-benar tidak menganggu distribusi aliran sungai.
“Dari awal saya sudah sampaikan pada pihak perusahaan agar jembatan yang dibangun tidak memberikan dampak. Tapi sekarang kita lihat sendiri, bila musim hujan tiba pasti banjir,”kesal Burhan Tawu.
Akibat banjir yang melanda, seluruh perabot dapur rumah tangga terbawa arus, hanya sebagian yang dapat diselamatkan. Kondisi yang sama dialami warga Desa Matapila, Hasrun. “Baru kali ini saya rasa lebih parah banjirnya, ketimbang sebelumnya,”ujar Hasrun.
Kunjungan lapangan Wakil Bupati, Abuhaera dilokasi banjir didampingi sejumlah pimpinan OPD. Mulai dari Kepala BPBD, Kesbangpol, Satpol PP, Bapenda, Sekretaris Dinas PU, Dinsos, Dinas Perkebunan dan Pertanian. Termasuk Camat Lasolo, Samsul dan tiga kepala desa yang wilayahnya terdampak yang dihadiri anggota Komisi I DPRD Konut, Hendriawan.(min)