
KENDARINEWS.COM–Jumlah populasi ternak sapi di Kota Baubau masih sedikit. Kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi belum terpenuhi seluruhnya jika hanya mengandalkan sapi yang diternak masyarakat Baubau. Untuk itu Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Baubau mengajukan permohonan anggaran untuk pengadaan bantuan ternak sapi. Besaran usulan anggaran yang diajukan sekira Rp 720 juta.
“Kalau ketersediaan daging sapi, kita masih kekurangan. Kita di sini (Kota Baubau, red) populasi cuman lebih kurang 2.000 ekor. Itu sudah termasuk jantan dan indukan. Jumlah itu belum sesuai antara kebutuhan masyarakat dengan ketersediaan daging sapi. Makanya untuk menambah populasi, kita lakukan pengadaan bibit ternak sapi,” kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Baubau, Jusriati saat ditemui di ruang kerjanya Senin (23/8).
Lanjut dr. hewan Kota Baubau itu, permohonan bantuan pengadaan bibit sapi diajukan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBDP) Kota Baubau. Dalam usulan tersebut ada empat kelompok peternah yang diajukan. Setiap kelompom peternah diusul mendapatkan bantuan 18 ekor sapi dengan biaya Rp 180 juta. “Setiap kelompok 18 ekor sapi. Tiga ekor jantan dan 15 ekor betina. Dari 18 ekor sapi dikali empat kelompok berarti total ada 72 ekor sapi,” ungkapnya.
Kelompok masyarakat yang diajukan mendapatkan bantuan bibit ternak sapi telah memenuhi syarat untuk mendapatkanya. Pihak Dinas Pertanian dan Peternakan telah melakukan pengecekan berkas dan peninjauan lapangan. “Kami turun lapangan melakukan peninjauan. Apakah lokasinya memenuhi syarat. Antara lain tidak ditengah-tengah pemukiman,” ucapnya.
“Kemudian kalau mereka siap menerima ternak maka harus dikandang, berarti harus ada kandang. Jadi walaupun ditujukan pada kelompok itu misalnya, tapi kalau tidak bikin kandang maka kami alihkan ke kelompok lain,” sambungnya.
Ia, menambahkan, bantuan bibit sapi merupakan program tahunan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Baubau. Semua berdasarkan proposal permohonan bantuan dari masyarakat. “Proposal yang masuk cukup banyak. Makanya usulan kita lakukan berdasarkan proposal yang masuk pertama. Dan untuk tahun ini yang kita usulkan mendapatkan bantuan adalah kelompok masyarakat. Masing-masing dari Kelurahan Labalawa, Kelurahan Waborobo, Kelurahan Kampeonaho dan Kelurahan Tampuna. Seluruhnya jauh dari wilayah Kota,” pungkasnya. (ahi)