Sekira 4.000 Nelayan di Kendari Memiliki Kartu Kusuka

KENDARINEWS.COM — Pandemi Covid-19 menyebabkan peniadaan bantuan sarana perikanan tangkap nelayan dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Kendari tahun ini. Kendati demikian, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir tak kehabisan akal untuk membantu warganya yang berprofesi nelayan.

Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir tetap mengupayakan pengadaan sarana perikanan tangkap nelayan dengan melobi Direktorat Perikanan dan Alat Penangkapan Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Sulkarnain Kadir mengatakan upaya pengadaan sarana perikanan dan alat tangkap nelayan sangat penting dalam rangka meningkatkan produktivitas nelayan di masa pandemi covid-19 saat ini.

Sekira 4.000 Nelayan Memiliki Kartu Kusuka

“Mudah-mudahan usulan kita disetujui pusat, sehingga para nelayan kita mendapatkan bantuan ini. Saya sudah instruksikan Dinas Perikanan Kota Kendari untuk mengusulkan bantuan. Pemerintah Kota Kendari akan selalu mengawal usulan ini, melakukan pendekatan dan lobi kepada pemerintah pusat. Kami akan tetap bersama rakyat nelayan. Jadi saya harap semua bisa bersabar,” kata Sulkarnain Kadir kepada Kendari Pos, Selasa (6/7) kemarin.

Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Sultra ini yakin, pemberian alat tangkap selain bisa membantu nelayan, juga akan berdampak positif terhadap produksi ikan segar di Kota Kendari yang saat ini sudah mencapai angka sekira 38.527 ton per tahun. “Kita akan upayakan pengadaannya melalui berbagai proram yang melibatkan berbagai stakholeder untuk memajukan sektor perikanan kita. Dan yang utama untuk menyejahterakan nelayan kita,” kata Sulkarnain Kadir.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Kendari, Imran Ismail mengaku telah mengajukan permohonan bantuan sarana perikanan dan alat tangkap nelayan pada KKP. Selain karena tidak diporsikan dalam APBD, pengajuan dilakukan mengingat pada tahun 2020, nelayan tak mendapatkan bantuan.

“Kemarin sebenarnya sudah dianggarkan bantuan sarana dan alat tangkap nelayan baik melalui APBD maupun APBN, hanya saja karena refocusing jadi bantuan ditiadakan. Nah oleh karena itu, tahun ini kami ajukan kembali,” kata Imran, kemarin.

Adapun bantuan yang diajukan kepada pemeritntah pusat, meliputi bantuan sarana perikanan seperti perahu, cool boxbserta bantuan alat tangkap seperti pancing rawai, pancing tuna, jaring, jaket pelampun dan keperluan nelayan lainnya. Terkait nominal usulan, Imran mengaku tidak mencantumkan angka dalam penganjuannya. Sebab, kata dia, bantuan yang diberikan KKP adalah dalam bentuk hibah sehingga tergantung kemampuan KPP. “Semua tergantung pusat, kalau disrtujui pasti kami dikonfirmasi kembali apa-apa yang menjadi kebutuhan,” ujarnya.

Imran menambahkan, jika disetujui pusat, bantuan nantinya akan disalurkan kepada nelayan yang tergabung dalam koperasi usaha bersama (KUB) atau kelompok nelayanan lainnya serta bagi mereka yang memiliki kartu pelaku usaha bidang kelautan dan perikanan (Kusuka).

“Saat ini dari 6.989 nelayan di Kendari baru sekira 4.000 nelayan yang memiliki kartu Kusuka. Mereka tersebar diseluruh kecamatan pesisir seperti Kecamatan Kendari, Kendari Barat, Mandonga, Kambu, Poasia, Abeli dan Nambo,” ungkapnya.

Bagi nelayan budidaya jangan khawatir. Tahun ini, DKP Kota Kendari Dinas Perikanan mengusulkan bantuan sarana produksi usaha nelayan (BSPUN) seperti yang pernah disalurkan. “Contohnya bantuan benih ikan air tawar,” pungkasnya. (ags/b)

Tinggalkan Balasan