KENDARINEWS.COM — Masyarakat sempat dibuat gundah, menyusul terbitnya edaran pemerintah yang melarang mudik antar kabupaten kota. Tidak terkecuali masyarakat Buton, Buton Seltan dan Baubau yang mobilisasi warganya cukup tinggi setiap hari. Berlakunya edaran itu tentu dipertanyakan seperti apa penerapannya di lapangan.
Terkait hal itu, Kapolres Buton, AKBP Gunarko menegaskan masyarakat di wilayah hukumnya (Buton-Busel) tetap diperkenankan untuk keluar masuk kota Baubau atau sebaliknya. “Itu kalau kita baca surat edarannya, ada yang boleh. Contoh seperti kita di Buton ini, tetap bisa ke Baubau, Busel juga begitu, dan sebaliknya,” katanya.
Lanjut dia, ketiga daerah itu masih satu kawasan sehingga diperbolehkan tetap ada mobilisasi masyarakat jelang lebaran nanti. “Yang dilarangkan mudik. Nah, kita di Buton ini keluar masuk kabupaten atau kota lain itu untuk keperluan bekerja ataupun belanja. Jadi tetap masih bisa beraktivitas dan tidak perlu tes rapid antigen,” lanjutnya. Lebih dari itu, Polres Buton dan instansi terkait juga baru saja menggelar Operasi Ketupat guna menciptakan suasana kondusif, aman dan tertib pada Ramadan hingga Idul Fitri 1442 Hijriyah di masa pandemi Covid-19. Untuk itu Polres Buton menyiapkan lima titik penyekatan memantau pergerakan masyarakat termasuk mudik lebaran. Operasi itu akan dimulai 6 hingga 17 Mei mendatang.
“Lima titik penyekatan telah disiapkan di masing-masing wilayah hukum Polres Buton dan sebanyak 208 personel gabungan telah kami siapkan untuk operasi ini,”tutup AKBP Gunarko. Sementara itu, Kabagops Polres Buton, AKP Sugiri menyebut pos pengaman itu kini sudah siap. Ada Pospam Kamaru di Kecamatan Lasalimu, Lasalimu Pantai Kecamatan Lasalimu Selatan, Batauga Busel, dan Kapontori. “Kemudian ada pos terpadu di Pasarwajo,” katanya. Setiap pos akan dijaga kurang lebih 20 personel. Terdiri dari aparat Kepolisian, TNI, BPB dan Dinkes. Polres sendiri menurunkan 90 personel, sementara instansi lainnya 100 orang lebih. “Kita menggandeng mereka untuk bekerja sama,” tutupnya. (b/lyn)
