KENDARINEWS.COM — Penyaluran dana bantuan sosial tunai (BST) bagi keluarga penerima manfaat (KPM) di Konawe, telah dilakukan di Kantor Pos setempat. Pencairan tahap pertama BST terhitung Januari-April 2021 dengan nominal yang diterima warga Rp 300 ribu perbulan. Jumlah KPM penerima BST tahap satu kali ini, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Konawe, Agus Suyono, membenarkan, jumlah KPM penerima BST tahap pertama tahun 2021 tak sebanyak jumlah penerima pada tahun lalu. Penurunan itu sebanyak 4.452 warga. Berkurang dari 13.436 menjadi 8.984 KPM. “Data penerimanya memang berkurang. Itu dikarenakan adanya pemadanan data lewat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Konawe,” ujar Agus Suyono. Ia menuturkan, pemadanan alias sinkronisasi data di Disdukcapil Konawe bertujuan untuk mengatasi permasalahan data milik warga penerima bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah.

Perbaikan data yang dilakukan tersebut dikhususkan semisal bagi warga yang tak memiliki ID Basis Data Terpadu (BDT) ataupun penerima ganda Bansos. “Sebab itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil melakukan pemadanan data yang berdasar pada data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dan data Direktorat Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga, ada penundaan tapi bukan dihapus dari nama KPM. Begitu sudah connect, tinggal disalurkan kepada KPM,” bebernya.
Mantan Kepala SMPN 1 Wawotobi itu menambahkan, dana BST yang sebagian belum disalurkan tersebut saat ini masih tersimpan di Direktorat Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kementerian Sosial RI. Ia meminta warga tetap tenang sembari menunggu proses sinkronisasi data dari pihak Disdukcapil. “Kita pastikan tidak ada lagi data ganda dan penerima bantuan sudah tepat sasaran. Jadi, saya mohon warga supaya sedikit bersabar,” pinta Agus Suyono. (c/adi)