KENDARINEWS.COM — Presiden Joko Widodo telah memutuskan untuk menaikkan Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa agunan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan pun angkat suara soal aturan baru ini. Sekretaris Apindo Sulsel, Yusran Ib Hernald mengapresiasi langkah pemerintah dalam upayanya menggerakkan perekonomian di sektor UMKM.
“Wah ini kabar bagus dalam rangka menggerakkan perekonomian di sektor UMKM, memang selama ini pergerakan ekonomi perlu digerakkan lebih cepat pasca Covid-19,” tutur Yusran saat dikonfirmasi, Selasa (20/4/2021).
Menurutnya, UMKM menjadi sektor usaha terbesar dan penopang ekonomi yang kuat di masa seperti saat ini. Atensi terhadap UMKM pun juga perlu ditingkatkan.
Apindo berharap, penambahan jumlah modal KUR bisa memberikan keleluasaan pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya. Dari sisi penyaluran dan calon penerima KUR juga tak lepas dari perhatiannya.
“Memang dari segi penyaluran dan calon penerima ini yang perlu oleh perbankan tidak terlalu dihantui akan kredit macet sehingga fasilitas ini bisa dinikmati oleh pelaku usaha kecil untuk bisa mengembangkan usahanya menjadi pengusaha yang bisa naik kelas di bidangnya,” papar Yusran.
Diberitakan, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut, penambahan porsi rasio kredit itu akan mendorong pelaku UMKM di Indonesia naik kelas.
Teten menyampaikan, beberapa perubahan yang diusulkan, di antaranya meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa jaminan dari Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Plafon KUR UMKM juga diusulkan naik dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar.
Sebelumnya program kredit usaha untuk UMKM ini sekitar Rp500 juta-Rp10 miliar.
“Kita harap nanti dengan perubahan kebijakan anggaran pembiayaan ini bisa semakin banyak usaha mikro yang naik menjadi kecil, kecil ke menengah, dan seterusnya,” ujarnya. (KN/fajar)