Bupati Kery : Konawe Tidak Boleh Ketinggalan dari Daerah Lain

KENDARINEWS.COM — Upaya untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik terus dilakukan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa. Keinginannya itu bukan dalam rangka mengejar prestise semata. Lebih dari itu, Bupati Kery menyadari, tata pemerintahan yang makin baik justru menjadi tujuan utama dibalik hadirnya pemerintah sebagai pelayan masyarakat. Tak sukar mewujudkan keinginan itu.

Bupati Konawe dua periode itu beranggapan, tata pemerintahan yang baik tersebut bisa dilakukan salah satunya lewat penguasaan ilmu teknologi dan informasi (IT). Sebab itu, Kery terus memotivasi bawahannya khususnya aparatur sipil negara (ASN) lingkup pemerintah kabupaten (pemkab) Konawe agar senantiasa melek akan teknologi dan informasi. “Yang kita butuhkan saat ini pegawai yang mengetahui IT. Karena kita tidak boleh ketinggalan dengan daerah lain,” pinta Kery Saiful Konggoasa kepada Kendari Pos.

Konawe-1 itu menuturkan, instruksi lisan yang dilontarkannya tersebut dimaksudkan agar para abdi negara di otoritanya kian berpacu untuk meningkatkan kualitas diri. Apalagi, menurutnya, saat ini para ASN diperhadapkan pada tantangan yang bukan saja bersifat lokal, namun juga tantangan global. Hal itulah yang mesti segera diantisipasi dan dijalankan lewat penyelesaian yang konkret.

“Maka dari itu, saya minta harus ada peningkatan disiplin dan kualitas ASN. Harus ada inovasi-inovasi yang dilakukan untuk optimalisasi pelayanan publik. Artinya juga, ada efek sinergi yang nyata terhadap peningkatan kinerja para pejabat pemerintah di Konawe,” harap Kery Saiful Konggoasa.

Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe Ferdinand Sapan, mengatakan, roda pemerintahan di daerah berjuluk lumbung beras Sultra itu saat ini telah mengadopsi sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Apabila masih ada ASN yang tidak memahami komputer ataupun IT, hal itu menjadi salah satu hambatan percepatan pelayanan ke masyarakat. “Sudah ada ketentuannya. Pemerintahan saat ini sudah harus berbasis elektronik. Tidak ada alasan lagi ASN yang gagap teknologi (Gaptek),” timpalnya.

“Jenderal” ASN Konawe itu menambahkan, sejalan dengan instruksi lisan Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, diharapkan para abdi negara lingkup pemkab dapat melatih diri secara mandiri untuk meningkatkan kompetensi akan penguasaan teknologi informasi maupun komunikasi.

Tanpa adanya penekanan dari pimpinan daerah sekalipun, menurut Ferdinand Sapan, ASN harus menyadari kompetensi akan IT tersebut memang sangat penting dikuasai di wilayah kerja manapun mereka ditugaskan untuk melayani masyarakat. “Perkembangan teknologi serta arus globalisasi sudah tidak terbendung. Tuntutan masyarakat terhadap perbaikan layanan publik memaksa kita untuk tanggap merespon hal tersebut,” terang Ferdinand.

Mantan Kepala BPKAD Konawe itu menyebut, satu contoh mendasar penguasaan IT yang wajib dipahami para ASN yakni menyangkut pengoperasian komputer. Sangat disayangkan, katanya, apabila ada ASN di Konawe yang tidak tahu cara mengoperasikan komputer. Ferdinand berpandangan, untuk urusan sesederhana itu, sudah tidak tepat lagi jika Pemkab Konawe mesti mengkursuskan para ASN. Katanya, di setiap kantor organisasi perangkat daerah (OPD), pastinya ada beberapa unit komputer yang telah tersedia. Sehingga, abdi negara yang masih gaptek dapat berguru kepada rekannya yang memang lebih cakap dalam urusan teknologi. “Untuk hal sesimpel mengoperasikan komputer itu sebenarnya tinggal belajar saja. Sudah ada jalan-jalan kemudahan. Cuma mungkin (ASN) belum mau saja. Jadi bukannya tidak bisa, tapi tidak ada kemauan,” tandas Ferdinand. (adi/b)

Tinggalkan Balasan