10 Desa di Kolaka Terdeteksi Ada Anak Kurang Gizi

KENDARINEWS.COM — Kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah daerah terus berupaya mengatasi dan mencegah kasus stunting di wilayahnya. Di Kabupaten Kolaka, meskipun kasus stunting belum ditemukan, namun ada 10 desa di daerah otonomi Bupati, Ahmad Safei tersebut yang terdeteksi berpotensi ciri-ciri stunting. “10 desa itu tersebar di enam kecamatan, diantaranya Iwoimendaa, Samaturu dan Pomalaa. Padahal itu adalah daerah penghasil ikan. Itu terjadi karena pola konsumsi yang keliru. Ikan besar dijual dan yang kecilnya diberikan kepada anaknya,” ungkap Kepala Bappeda Kolaka, Sjamsul Kadar.

Kadar menjelaskan, stunting merupakan pertumbuhan anak yang tidak normal. Artinya umur yang terus bertambah tidak diikuti dengan perkembangan tubuhnya. Kondisi seperti itu juga akan menyebabkan otak anak menjadi lemah. “Jadi yang paling penting itu adalah otak. Bagaimana kita menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas kalau otaknya lemah. Kalau ini tidak diatasi maka 20 tahun yang akan datang itu kasus stunting akan membludak dan tentu akan menjadi masalah yang sulit lagi ditangani,” ujarnya.

Agar kondisi tersebut tidak terjadi, maka pihaknya akan melakukan pencegahan. Salah satunya dengan memberikan pemahaman kepada warga melalui sosialisasi. “Dalam sosialiasi tersebut diberikan pemberian pemahaman terkait apa saja yang harus dilakukan dengan 100 hari kelahiran. Asupan gizi anak yang lahir itu harus terpenuhi agar kesehatannya baik. Saat remaja juga harus diberi vitamin. Menikah juga harus di atas 19 tahun. Menikah di bawah 19 tahun itu tidak bisa karena dianggap belum dewasa,” pesannya.

Untuk lebih mengoptimalkan pencegahan stunting, kata Kadar pihaknya mewajibkan Pos Pelayanan Keluarga Berencana- Kesehatan Terpadu (Posyandu) pada setiap desa. “Penegasan saat rakor hari ini yaitu semua instansi harus terlibat. Selain itu, senantiasa mensosialisasikan kepada masyarakat melalui posyandu. Posyandu wajib hukumnya di setiap desa. Hari besar Posyandu juga harus ada di setiap bulan,” pungkasnya. (c/fad)

Tinggalkan Balasan