KENDARINEWS.COM — Upaya untuk menekan angka kematian ibu dan anak terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur). Tenaga medis, khususnya yang tergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dituntut agar berupaya meningkatkan kompetensi, keterampilan dalam melindungi hak reproduksi dan optimalisasi pelayanan untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi.
Wakil Bupati Butur, Ahali, mengapresiasi kontribusi IBI dalam menekan angka kematian ibu dan anak saat bersalin. Mantan Kapolsek Kulisusu itu berjanji, Pemkab akan mengambil langkah strategis untuk menjawab keluhan tenaga kesehatan tersebut. “Terkait bidang kesehatan akan kami tingkatkan diantaranya tenaga bidan. Ini sejalan dengan salah satu program kami yakni Halo Dokter,” ujarnya, Selasa (9/3).
Politikus Partai Demokrat itu berpesan, setiap profesi khususnya tenaga bidan harus kompak dan memahami fungsi serta peranannya dalam memberikan pelayanan terbaik di masyarakat. “Teruslah berkontribusi dalam pelayanan kesehatan, khususnya menekan angka kematian ibu dan anak saat bersalin,” harapnya. Sementara itu Ketua Pengurus Cabang IBI Butur, Suwiati, mengaku, dalam pengembangan organisasi diperlukan kesadaran dan dukungan anggota. Saat ini jumlah tenaga bidan di Butur sebanyak 246 orang. Rincian 118 Pegawai Negeri Sipil dan 128 tenaga honorer.
Untuk meningkatkan keterampilan tenaga bidan, perlu dukungan dana dari Pemkab dengan mengadakan pelatihan kebidanan setiap waktu. “Harapan kami, Pemkab dapat membantu dari sisi anggaran. Ketika itu ada, maka kompetensi bidan akan bagus sehingga akan terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi,” ujar Suwiati dalam pembukaan Musyawarah Cabang IBI Butur, kemarin. (b/had)