KENDARINEWS.COM — Keterampilan menjadi hak mutlak yang harus dimiliki angkatan kerja. Tanpa itu, sulit untuk bersaing mengisi peluang kerja. Hal itulah yang mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari menggelar pelatihan berbasis kompetensi non institusional. Senin (8/3), 32 warga Buton sudah memulai pelatihan dimaksud selama kurang lebih satu bulan ke depan. Menariknya, pembukaan pelatihan itu dilakukan tepat pada hari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BLK Buton resmi difungsikan. Didampingi Wakilnya, Iis Elianti, Bupati Buton, La Bakry menggunting pita, menandai dua kegiatan penting itu dimulai. “Alhamdulilah, BLK kita bisa dimanfaatkan. Hari ini kita resmikan dan lebih membanggakan lagi langsung menggelar pelatihan kerja. Saya mewakili masyarakat Buton berterima kasih pada pihak BLK Kendari,” katanya.
Hadirnya BLK itu kata La Bakry tentu bermuara pada terciptanya tenaga terampil yang andal. Alumni pelatihan kerja tidak hanya siap kerja tetapi juga ke depan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain. “Keterampilan itu modal utama. Bengkel boleh banyak, tukang jahit bisa saja ada di mana-mana, tapi pelayanan yang akan menentukan kepuasan pengguna jasa. Kalau orang terlatih, terampil sudah pasti hasil kerjanya lebih bagus, Nah di BLK ini tempat latihan itu,” paparnya.
Lanjut Buton-1 tersebut, dengan mengantongi sertifikat keterampilan kerja, pastinya siapapun akan mudah melamar pekerjaan. Di Buton tak lama lagi aspal akan diolah dalam kapasitas yang cukup besar. Tentu perputaran ekonomi sebagai dampaknya juga bisa dirasakan kebutuhan. “Permintaan akan kebutuhan sandang pangan dan layanan jasa pasti akan meningkat, peluang ini kalau tidak dijemput maka orang luar sana yang isi,” tambahnya.
Kepada para peserta pelatihan, bupati berpesan agar memanfaatkan momentum latihan terstruktur itu. “Selamat mengikuti, pertanggungjawabkan dengan baik sertifikat yang anda miliki nantinya,” pesannya. Di tempat yang sama, Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu, menyampaikan apresiasinya pada Pemkab Buton yang sudah mendukung hadirnya UPTD BLK di Negeri Butuni tersebut. Menurut dia, BLK tidak akan terbentuk di wilayah eks kesultanan Buton itu jika pemerintah daerahnya tak getol melakukan upaya-upaya konkrit untuk mewujudkan visi misi.
“Terbentuknya BLK tersebut merupakan bukti bahwa Pak bupati dan wakilnya cukup konsen membangun kualitas angkatan kerja dan mengurangi angka pengangguran di Buton ini,” katanya. Haji Polundu juga menyampaikan, peresmian UPTD BLK di Buton diinstruksikan langsung Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah. “Saya ke Jakarta dipanggil Dirjen, ada penyampaian khusus bahwa BLK Buton segera difungsikan karena bupatinya sudah meminta langsung pada ibu menteri. Bukan hanya itu, ibu wakil bupati juga sudah datang ke BLK Kendari. Jadi kurang apa lagi, dari atas sampai akar sudah dijalankan upayanya demi angkatan kerja di Buton ini,” pujinya.
Buton kata dia menjadi daerah keempat yang memiliki BLK. Pelatihan pun akan digelar berkelanjutan agar angka pengangguran juga bisa ditekan. Terakhir, dia berharap dukungan Pemkab Buton itu tidak hanya sampai pada hadirnya lembaga itu. Tetapi juga bisa memanfaatkan alumni BLK nantinya. Agar keterampilan setiap alumni bisa diimplementasikan. “Ketika selesai dari sini, mereka bisa diberdayakan, misalnya pakaian dinas pegawai bisa dijahit oleh angkatan kerja alumni BLK Buton,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buton, Simiati, mengatakan ada 32 warga yang ikut serta dalam giat tersebut. Untuk tahap pertama, pihaknya masuk fokus kepada masyarakat yang ada di Kecamatan Pasarwajo. “Karena peserta masih harus bolak balik ke rumahnya. Belum ada asrama untuk kita tinggal, tapi ke depan kita pikirkan juga kecamatan lain,” katanya. Untuk diketahui, latihan itu untuk dua paket keterampilan yakni service sepeda motor konvensional dan asisten pembuat pakaian. (b/lyn)