KENDARINEWS.COM — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Kerja Pusat (Muskerpus) di Swissbel Hotel Kendari, Sabtu (28/11). Acara ini dihadiri Wakil Gubernur (Wagub) Sultra, Lukman Abunawas, Kapolda Sultra, Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya, Wakapolda Sultra Brigjen Pol Waris Agono, Kepala Dinas Kominfo Sultra, Ridwan Badallah, dan sejumlah pejabat lingkup Pemprov Sultra lainnya.
Dalam sambutannya, Wagub yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPP LAT Sultra mengatakan, Lembaga Adat Tolaki merupakan aset negara yang harus dilestarikan. Merujuk pada amanat dari Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cagar Budaya. Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang kemajuan kebudayaan juga mengamanatkan agar adat budaya di seluruh Indonesia harus dilestarikan. Lembaga Adat Tolaki adalah warisan leluhur yang harus tetap dijaga.
“Melestarikan budaya adat Tolaki adalah bagian dari amanah undang-undang sebagai salah satu aset pemersatu bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Lukman Abunawas kepada Kendari Pos, Sabtu (28/11).

Pelestarian budaya adat Tolaki, kata dia, juga sebagai wujud dari program prioritas Pemprov Sultra periode 2018-2023 yakni, Sultra Berbudaya dan Beriman. Nah melalui Muskerpus ini, diharapkan menjadi momentum untuk mengokohkan kesatuan dan kesatuan ditengah keberagaman. Sehingga masyarakat dapat hidup damai, tentram dan sejahtera.
“Di Sultra terdiri dari beragam suku yang mendiami. Namun hal itu tidak boleh dijadikan sebagai perbedaan. Kita harus bersatu. Bagaimana agar daerah kita bisa maju dan rakyatnya makmur sentosa. LAT harus bersatu menjaga kedamaian daerah tercinta,” terang mantan Bupati Konawe dua periode itu.
Sementara itu, Ketua DPP LAT Sultra MAsyhur Masie Abunawas menyampaikan, musyawarah kerja ini bertujuan menyusun program kerja yang bermuara pada rekomendasi program yang secara teknis akan dilaksanakan oleh DPD Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LAT kabupaten/kota dimana LAT berkedudukan.
“Kita harapkan, musyawarah ini tidak saja menghasilkan program dan rekomendasi terkait pelestarian nilai-nilai budaya Tolaki tetapi juga diharapkan lahir program dan rekomendasi yang bersifat multidisiplin, yang mendukung pelestarian nilai-nilai budaya Tolaki, misalnya pemberdayaan ekonomi produktif masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, dan lain-lain,” ujar Masyhur Masie Abunawas.
Mantan Walikota Kendari ini menambahkan, setelah musyawarah kerja DPP LAT ini selesai, diharapkan agar seluruh DPD yang belum melaksanakan musyawarah, dapat melaksanakan musyawarah kerja daerah. Melalui peluncuran program Rp 10 ribu per Orang Tolaki Mepokoaso dalam Bingkai Lembaga Adat Tolaki. Aktualisasi program tersebut diwujudkan dalam bentuk sumbangan warga beretnis Tolaki ke LAT Sultra.
“Nantinya sumbangan ini akan digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan yang digelar oleh LAT Sultra. Selain itu, juga diluncurkan baju motif Tolaki, Anawaingguluri,”tandasnya.
Muskerpus DPP LAT Sultra kali ini mengangkat tema, Melalui Musyawarah Kerja Pusat (Muskerpus) DPP LAT Tolaki Dapat Memperkokoh Jati Diri Individu Masyarakat Adat Tolaki Dalam Mencapai Peningkatan Kualitas Ketahanan Nasional dan Keutuhan NKRI. (ali).