Dikbud Sultra Sosialisasi AN Pengganti Ujian Nasional

KENDARINEWS.COM — Ujian Nasional (UN) resmi diganti. Untuk itulah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra mulai menyosialisasikan Asesmen Nasional (AN) di setiap satuan pendidikan. Sesuai petunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), AN akan diberlakukan tahun 2021. “Kini kita sementara lakukan tahap sosialisasi tentang bagaimana bentuk Asesmen itu. Jadi ini merupakan pengganti UN. D imana bentuk Asesmennya akan berbeda dengan UN pada umumnya,” terang Asrun Lio, Kepala Dinas Dikbud Sultra kepada Kendari Pos.

UN kata dia, berbeda dengan AN. Jika UN dilakukan berdasarkan kemampuan kognitif secara keseluruhan. Namun, dalam AN ada yang namanya kompetensi minimum. “AN didalamnya ada Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang diukur adalah kemampuan numerik, kemampuan literasi serta Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar. Ini merupakan salah satu bentuk transformasi belajar,” ungkapnya. AKM sambungnya, dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Dimana, AKM ini juga menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat.

“Survei Karakter ini dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial dan emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil pelajar yang kritis dan kreatif. Sementara untuk Survei Lingkungan Belajar, digunakan untuk memberikan pemetaan secara nasional terkait aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah,” kata Akademisi FKIP UHO itu.

Oleh karenanya, kata Asrun dalam sistem ini tidak ada lagi persiapan UN kepada para siswa. Pasannya, dalam UN persiapan sekolah hanya untuk menyelesaikan soal-soal. “Secara umum, AN tidak menilai individu peserta didik. Jadi, dia nanti akan diberikan pemetaan kemampuan siswa secara kewilayahan. Kemudian sekolah tidak perlu melakukan persiapan khusus berupa latihan soal namun harus menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan saja. Sekolah juga tidak perlu lagi melakukan bimbingan khusus kepada peserta didik untuk dapat menjawab soal Asesmen Nasional, karena memang ini kemampuan minimun yang diukur,” kata lulusan Australian National University itu.

Sejauh ini, pihaknya telah melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa kepala sekolah di Sultra baik secara tatap muka maupun secara daring untuk memperkenal AN. “Saya juga sarankan mereka untuk mengikuti seluruh tahapan rencana Asesmen ini agar dalam implementasinya nanti bisa berjalan lancar tanpa kendala,” kata Asrun. Kepala SMA Negeri 1 Kendari Ruslan menyambut baik rencana pemerintah menggelar Asesmen Nasional pada tahun ajaran ini. Menurutnya, upaya tersebut dapat meningkatkan mutu pendidikan terlebih ditengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Ini (AN) sangat baik karena dalam prosesnya itu ada evaluasi mulai dari kita menerima siswa, proses PBM hingga outputnya pada asesmen ini itu akan di cek oleh pemerintah. Bukan hanya siswa, guru dan kepala sekolah pun ikut di asesmen melalui survey lingkungan belajar. Jadi betul-betul ini dapat meningkatkan kompetensi siswa dan guru,” kata Ruslan. (b/ags)

Tinggalkan Balasan