Aspal Jalan Lembek, Bupati Perintahkan Bongkar

KENDARINEWS.COM — Konsentrasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Tengah (Buteng) dalam pengawasan pekerjaan pembangunan infrastruktur, diperlihatkan. Bupati Buteng, H. Samahuddin yang intens turun lapangan melakukan pengecekan sejumlah proyek berjalan, bahkan tak segan bertindak tegas jika menemukan ada kejanggalan. Salah satu contohnya adalah pekerjaan pengaspalan di Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu. Dalam kunjungannya, ia memerintahkan pihak kontraktor dan pengawas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Buteng untuk membongkar material, karena kadar aspal terlalu tinggi. Hal itu menyebabkan aspal menjadi lembek dan membuat jalan bergelombang.

“Saat kaki saya menginjak aspal, materialnya langsung lembek. Berarti kualitasnya tidak baik atau tak sesuai spesifikasi. Itu perlu diganti. Karena akan cepat rusak dan tidak bertahan lama,” ujarnya, Selasa (10/11). Ia menyebut, pembongkaran aspal bukan berarti kesalahan kontraktor, melainkan faktor produksi material. “Tapi itu bukan masalah. Karena pihak kontraktor sudah melakukan pengaspalan ulang dan menggunakan hotmix. Yang jelas, kita dampingi mereka. Kalau pekerjaannya hanya asal-asalan, tentu konsekuensinya harus kita bongkar,” tegas Samahuddin.

Melihat kondisi yang ada, ia optimis, pekerjaan akan tuntas dalam beberapa hari ke depan. Sebab material dan peralatan di lapangan tersedia. Apalagi panjang aspal yang dibenahi kurang lebih 210 meter. Hal senada juga disampaikan, Kepala Bidang Bina Marga dan Sumber Daya Air (SDA), Hasban Mukmin. Ia mengakui, pembokaran pengaspalan di Kelurahan Watulea karena hasilnya tak sesuai standar.

“Pembokaran aspal sudah kita koordinasikan dengan Bupati Buteng dan disetujui. Kondisinya memang rusak sehingga perlu diganti,” jelasnya. Ambang–sapaan Hasban Mukmin–menepis anggapan jika aspal yang dikerjakan di Kelurahan Watulea dibongkar oleh warga. Sebab kenyataannya, pembokaran murni dilakukan pihak Dinas PU atas instruksi Bupati Buteng.

“Justru saat pembongkaran aspal, masyarakat datang beramai-ramai mengambil aspal untuk dimanfaatkan di pekarangan rumah,” argumennya. Ia menjelaskan, pagu anggaran pekerjaan pangaspalan di Kelurahan Watulea mencapai Rp 1 miliar dengan panjang jalan hingga 1 kilometer. “Jadi yang rusak itu hanya 210 meter. Inilah yang kemudian dibongkar ulang dan diganti dengan aspal hotmix. Paling lama besok sudah selesai,” tutupnya. (b/rud)

Tinggalkan Balasan