Warga Butur Minta Pembenahan Jalan Rusak Diprioritaskan

KENDARINEWS.COM — Persoalan kondisi jalan rusak di Kabupaten Buton Utara (Butur) memang belum juga dapat dituntaskan. Padahal, sertiap tahun, gelontoran anggaran miliaran rupiah telah diproyeksi untuk membenahi akses transportasi darat di daerah berjuluk Lipu Tinadeakono Sara tersebut. Hasilnya, anggaran habis, kualitas pengaspalan masih jauh dari kata layak. Ruas jalan yang dilakukan pembenahan dengan pengaspalan hanya bertahan satu tahun lebih dan kemudian kembali rusak. Persoalan ini, harus menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) maupun legislatif untuk memastikan pemenang lelang paket peningkatan jalan benar-benar berkualitas. Tidak hanya, memprioritaskan dengan mengakomodir penawar tertinggi dan bagi-bagi fee proyek.

Pemuda Pemerhati Infrasruktur Butur, Endi Pamaran, mengungkapkan, mayoritas jalur jalan kabupeten dan provinsi kondisinya rusak parah menjadi keluhan mayoritas masyarakat. Sayangnya, suara rakyat belum sepenuhnya searah dengan kebijakan pemerintah menjawab segala keluhan dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur terutama jalan. Faktanya, masih banyak duit rakyat dihabiskan kegiatan tak bermanfaat.

“Pembahasan APBD Perubahan harus memprioritas pembenahan jalan. Ini problem harus dituntaskan. Rakyat menjerit dengan kondisi jalur transportasi rusak parah. Sangat berimbas terhadap lemahnya pertumbuhan ekonomi,” sorotnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Butur, Wawan Wardaya, berdalih, belum maksimalnya pembenahan jalan karena keterbatasan anggaran apalagi tahun ini terjadi pemangkasan anggaran besar-besaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Dinas Pekerjaan Umum mengusulkan dalam APBD Perubahan sebesar Rp 3 miliar untuk pemeliharaan jalan dan jembatan tersebar di beberapa wilayah,” ujar Wawan Wardaya, kemarin. Mantan Kabid Bina Marga itu menambahkan, jika anggaran yang diusulkan dikabulkan tim anggaran pemerintah daerah dan legislatif bisa membenahi jalan dalam kota Kecamatan Kulisusu, Kulisusu Utara, ruas Langkumbe, Lambale, Ronta sampai Lanoipi Kecamatan Bonegunu. “Termasuk ruas Ronta–batas Butur dan Muna.Total anggarannya Rp 3 miliar. Hanya pemeliharaan dalam kota Kulisusu, swakelola,” tandasnya. (b/had)

Tinggalkan Balasan