KendariNews.com – Sobat Kendarinews, enggak kerasa ya kita udah mau masuk tahun baru Islam lagi, 1 Muharram 1447 Hijriah jatuh pas banget tanggal 27 Juni 2025. Ini bukan cuma soal pergantian tanggal, tapi juga momen refleksi buat kita semua!
Dalam tradisi Islam, 1 Muharram itu momen yang pas banget buat ngaca diri, intropeksi, dan tentunya makin deketin diri ke Allah SWT. Nah biar makin afdol, ada nih amalan sunah yang bisa kita lakuin: baca doa akhir tahun dan doa awal tahun.
Doa Akhir Tahun: Waktunya Flashback dan Minta Ampunan
Sebelum Maghrib di tanggal 25 Juni 2025 (pas 29 Dzulhijjah), kita dianjurkan buat baca doa akhir tahun. Doanya berisi syukur, penyesalan, dan permohonan ampun atas semua salah dan khilaf selama setahun terakhir. Cocok banget buat jadi momen healing spiritual, Sob!
Bacalah doa ini pada tanggal 29 Dzulhijjah (25 Juni 2025) pada waktu sebelum Maghrib:
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allāhumma mā ‘amiltu min ‘amalin fī hādzihis sanati mā nahaitanī ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamiltanī ‘alaihi bi fadhlika ba’da qudratika ‘alā ‘uqūbatī, wa da’autanī ilat taubati min ba’di jarā’atī ‘alā ma’siyatik. Fa innī astaghfiruk, faghfir lī, wa mā ‘amiltu fīhā mimmā tardhā, wa wa’adtanī ‘alaihith thawāba, fa as’alukallāhumma yā karīm, yā dzal jalāli wal ikrām, an tataqabbala minnī wa lā taqtha’ rajā’ī minka yā karīm.
Artinya: “Ya Allah, apa yang telah kuperbuat selama tahun ini dari hal-hal yang Engkau larang, dan aku belum bertaubat darinya, padahal Engkau telah menahan hukuman-Mu dengan kemurahan-Mu setelah kuasa-Mu untuk menghukumku, dan Engkau telah mengajakku untuk bertaubat setelah keberanianku melakukan maksiat kepada-Mu. Maka sesungguhnya aku memohon ampun kepada-Mu, ampunilah aku. Dan apa yang telah kuperbuat dari hal-hal yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala kepadaku, maka aku memohon kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Mulia, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan, terimalah amalanku dan jangan putuskan harapanku kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia.”








































