Rahasia Psikologi : Isyarat Vokal yang Mengungkap Kebohongan Manusia

Selain itu, dalam menilai kebohongan, penelitian juga menyoroti isyarat vokal dan bahasa. Orang yang berbohong cenderung terdengar ragu-ragu atau tidak yakin dalam ucapannya, yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada pendengarnya.

Tidak hanya itu, kebohongan seringkali terkuak melalui ketidaksamaan dalam urutan cerita atau kesulitan memberikan detail yang konsisten. Para peneliti bahkan telah menemukan bahwa dengan menambahkan beban kognitif, misalnya dengan menceritakan kronologi peristiwa secara terbalik, seseorang yang berbohong mungkin akan menunjukkan lebih banyak petunjuk perilaku yang mengarah pada penipuan.

Penelitian juga mencatat bahwa petugas penegak hukum lebih mahir dalam mendeteksi kebohongan ketika menggunakan metode wawancara urutan terbalik daripada wawancara kronologis. Melalui studi eksperimental, disimpulkan bahwa wawancara urutan terbalik lebih efektif dalam mengungkapkan kebohongan.

Selain dari segi ilmiah, para peneliti juga menyarankan agar kita mengikuti naluri kita. Dalam sebuah eksperimen, peserta yang menonton video wawancara dengan tersangka kejahatan mampu secara akurat mengidentifikasi kebohongan hanya berdasarkan reaksi naluri mereka sendiri.

Meskipun demikian, kebohongan tetap menjadi fenomena yang kompleks, dengan penjagaan yang cermat diperlukan untuk memahami sisi psikologis dan perilaku yang terlibat.(kn/ryl)

Tinggalkan Balasan