Kukuhkan 8 Dari 24 Guru Besar Baru, Ini Pesan Prof Zamrun

KENDARINEWS.COM–Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc., mengukuhkan 24′ guru besar tepat di moment peringatan HKN di pelataran Rektorat UHO kemarin.

Mereka yang telah dikukuhkan adalah profesor ini, yakni Drs. H. Muhammad Zakir Muzakkar, M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Eng. Minson Simatupang, S.T., M.T., Prof. Dr. Nur Arfa Yanti, S.Si., M.Si., Prof. Dr. La Misu, M.Pd, Prof. Dr. Nasrul, S.E., M.Si., Prof. Dr. La Ode Afa, M.Si., Prof. Iskandar, S.P., M.Si., Ph.D dan Prof. Dr. La Ode Anto, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA.

Prof. Zamrun mengatakan bahwa 18 September lalu dirinya menyerahkan SK kepada 24 guru besar yang sekaligus dirangkaikan dengan upacara peringatan Hari Kesadaran Nasional (HKN).

Kali ini UHO mengukuhkan 8 dari 24 guru besar yang dilaksanakan selama dua hari sejak 21 hingga 22 September 2023. Guru besar baru tersebut berasal dari lima fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (satu orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (dua orang), Fakultas Pertanian (dua orang), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (dua orang), dan Fakultas Teknik (satu orang)

“Hari pertama yang dikukuhkan itu, Drs. H. Muhammad Zakir Muzakkar, M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Eng. Minson Simatupang, S.T., M.T., Prof. Dr. Nur Arfa Yanti, S.Si., M.Si dan Prof. Dr. La Misu, M.Pd. Sedangkan hari kedua Prof. Dr. Nasrul, S.E., M.Si., Prof. Dr. La Ode Afa, M.Si., Prof. Iskandar, S.P., M.Si., Ph.D dan Prof. Dr. La Ode Anto, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. Selaku Rektor mewakili sivitas akademika UHO, saya mengucapkan selamat kepada 8 guru besar yang telah dikukuhkan,” terangnya.

Periode Januari hingga September tahun 2023 jumlah guru besar bertambah 24 orang sehingga jumlah guru besar saat ini 119 orang dalam bidang ilmu yang berbeda.

“SK yang keluar di periode Januari hingga September dengan rincian April 2 orang, Mei 4 orang, Juni 2 orang, Agustus 15 orang dan September 1 orang. Hingga saat ini, jumlah guru besar di UHO sudah mencapai 120 orang dalam bidang keilmuan yang berbeda,” katanya.

Ketua Pengda Kagama Sultra itu, juga menyebut bahwa dari 119 guru besar tersebar di 14 Fakultas yakni 33 orang berada di Fakultas Pertanian, 22 orang di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 17 orang di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 17 orang di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 8 orang di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, 4 orang di Fakultas Peternakan, 3 di Fakultas Teknik, 3 di Fakultas Farmasi, 3 orang di Fakultas Ilmu Budaya, 3 orang di Kehutanan dan Ilmu Lingkungan, 2 orang di Fakultas Kesehatan Masyarakat, 2 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 1 orang Fakultas Hukum dan 1 orang di Fakultas Kedokteran

“UHO menargetkan jumlah guru besar sebelum tahun 2030 akan mencapai 200-250 orang. Bertambahnya guru besar akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia dan kapasitas kelembagaan UHO di dalam mengemban Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucapnya.

Tanggung jawab yang akan disandang oleh 8 guru besar yang baru dikukuhkan itu akan semakin bertambah.

“Guru besar yang dikukuhkan diharapkan dapat mengembangkan dan mengabdikan diri untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam melakukan riset di bidang keilmuan masing-masing,” harap Prof Zamrun.

Ia menjelaskan, bahwa pencapaian predikat guru besar, menjadi awal mula sebuah perjuangan untuk memantapkan khazanah keilmuan yang telah diraih, selalu memiliki integritas yang tinggi, tanggung jawab moral, dan yang terpenting mampu memberi kontribusi kepada masyarakat luas.

“Pengukuhan guru besar memiliki makna penting, yaitu pengakuan terhadap sebuah prestasi yang diraih, pemberian otoritas keilmuan, serta peningkatan tanggung jawab,” jelas Rektor Dua Periode UHO.

Guru besar atau biasa dikenal dengan profesor merupakan puncak karir jabatan fungsional seorang dosen di perguruan tinggi.

“Saya berpesan kepada para guru besar yang dikukuhkan hari ini, agar dapat memberikan aksi nyata untuk memajukan UHO dalam bidang keilmuan masing-masing. Guru besar harus menghasilkan lebih banyak karya terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” imbuhnya.

Guru besar sebagai academic leader atau kepemimpinan akademik harus meningkatkan pelayanan prima. Guru besar harus selalu berupaya menemukan cara tentang kepeloporan akademik yang ditunggu oleh masyarakat, selanjutnya guru besar berupaya memberikan jawaban atas persoalan yang ada di lingkungan akademik kampus dan di masyarakat dengan aksi nyata.

“Guru besar juga harus dapat menginspirasi seluruh dosen di Universitas Halu Oleo, terutama di Program Studinya masingmasing dalam memberikan bimbingan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar dapat meningkatkan akreditasi program studi. Kinerja dan inovasi dapat meningkatkan kualitas diri dengan melakukan pengembangan profesionalisme berkelanjutan,” tambahnya.

Salah satu guru besar yang di kukuhkan, Prof. Dr. Nur Arfa Yanti, S.Si., M.Si , mengungkapkan bahwa salah satu visi dari UHO agar memanfaatkan sumberdaya
yang ada terutama pesisir laut dan pedesaan. “ Saat ini kita fokus pada kemasan
yang bisa dikonsumsi dengan produknya langsung sehingga tidak ada lagi sampah
yang terbuang,” ungkapnya. (win/kn)

Tinggalkan Balasan