Dorong Penggunaan POC, Faperta UHO Gelar Bimtek

KENDARINEWS.COM—Dorong peningkatan pemanfaatan pupuk organik, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo (Faperta UHO) menggelar bimbingan teknis (Bimtek) dan sosialisasi penggunaan pupuk organik cair (POC) di Desa Moolo Indah Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Namriah mengatakan bahwa pengabdian masyarakat dilaksanakan di desa binaan, yakni Desa Moolo Indah Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan.

“Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan kolaborasi dari dosen Jurusan Ilmu Tanah, Dosen Agroteknologi dan Dosen Proteksi Tanaman. Serta mengikutsertakan 1 orang mahasiswa jurusan Ilmu Tanah,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa Desa Moolo Indah merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Konawe Selatan, yang petaninya menanam hortikultura dengan sistem semi organik.

“Karakteristik petani hortikultura di desa tersebut adalah menanam berbagai jenis tanaman dalam satu hamparan yang luas. Dimana beberapa petani di Desa Moolo Indah menggunakan kotoran ayam sebagai pupuk organik tanamannya, hanya saja masih menambahkan pupuk anorganik sebagai tambahannya. Hal tersebut karena petani belum mengenal teknologi pertanian yang bisa dikembangkan sebagai pupuk organik,” bebernya.

Namriah juga menuturkan bahwa pihaknya berusaha untuk memberikan pemahaman kepada petani tentang manfaat pupuk organik. “Salah satu bentuk teknologi yang berpotensi dan bisa di kembangkan yakni, POC dimana hanya menggunakan limbah sayuran dan buah-buahan. POC ini bisa diaplikasikan di tanaman sayur atau buah yang ada di desa tersebut,” tuturnya.

Dosen Faperta UHO sekaligus anggota tim pengabdian masyarakat, Robiatul Adawiyah, mengungkapkan bahwa pupuk organik cair yang dihasilkan dari limbah rumah tangga, limbah pekarangan, kotoran hewan, dan limbah pertanian, memiliki segudang kelebihan dan manfaat.

“Pupuk organik ini dinilai cukup praktis, baik dari segi ekonomis, ramah lingkungan, dan aman bagi tubuh karena bersifat alami. Selain itu juga dapat menekan ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi dari pemerintah. Sekarang masyarakat sudah mulai jeli, dimana mementingkan konsumen ke arah buah atau sayur yang organik, karena non organik banyak efek negatifnya,” ucapnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya sudah memulainya sejak 2017 lalu dengan melibatkan sejumlah Mahasiswa, tepatnya di Desa Moolo Indah, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan.

Menurutnya, Desa ini dipilih karena memiliki masyarakat yang bersifat heterogen. Dimana juga salah satu lokasi penunjang produksi buah dan sayuran untuk kota Kendari. “Masyarakat disana belum memanfaatkan limbah organik, jadi terbuang percuma. Kita dari Fakultas Pertanian ini melihat potensi pada masyarakat yang bisa mengurangi biaya produksi, karena mengurangi penggunaan pupuk kimia. Kita menginginkan agar pupuk kimia ini dikurangi dan diganti dengan pupuk organik,” imbuhnya.

Adapun tim pengabdian masyarakat terdiri dari, Ketua Tim, Namriah jurusan Ilmu Tanah, Anggota Robiatul Adawiyah jurusan Agroteknologi, Terry Pakki jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Yulius B. Pasolon jurusan Ilmu Tanah, Dewi Nurhayati jurusan Ilmu Tanah dan Julistiana Dedes Ashari mahasiswa jurusan Ilmu Tanah. (win/kn)

Tinggalkan Balasan