KENDARINEWS.COM — Masyarakat di Wakatobi diminta untuk membiasakan mengonsumsi pangan lokal. Hal tersebut diungkapkan Bupati Wakatobi, H. Haliana, ketika menghadiri kegiatan bertajuk “Cegah stunting dengan konsumsi pangan lokal, beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) sejak usia dini” yang dihelat pihak Dinas Ketahanan Pangan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten. Wakatobi-1 itu juga memberikan pemahaman terkait keberadaan pangan lokal. Menurutnya, ini perlu dibiasakan karena akan berdampak dan bermanfaat bagi penghasilan petani di daerah.
“Kalau kita hanya berharap pada beras, sudah pasti 100 persen harus didatangkan dari luar daerah. Beras juga setiap tahun mengalami penurunan produksi di Indonesia. Kalau kita tidak biasakan pemanfaatan pangan lokal, ini bisa menjadi ancaman tersendiri. Sehingga kita harus memanfaatkan pangan lokal agar bisa terhindar dari ancaman ini,” ujar Haliana, Senin (5/6). Menurutnya, selain sektor perikanan dan parawisata, pihaknya juga telah menetapkan lima sektor, termasuk ketahanan pangan sebagai program unggulan. Itu sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi dan semua agar ketersediaan, keterjangkauan dan distribusi pangan yang baik di daerah bisa terjamin dalam jangka panjang.
“Ancamannya, kebun-kebun sekarang menjadi lahan pemukiman dan perkantoran. Ini menjadi tantangan tersendiri di daerah. Sehingga harapan kita dengan adanya event ini, jangan hanya menjadi komitmen kita saja tapi dengan anak-anak kita juga,” harap Haliana yang mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebelumnya, Haliana mengaku telah menyampaikan kepada seluruh insan pendidikan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi agar kurikulum mengenai muatan lokal mulai dari PAUD, SD hingga SMP, bukan hanya tentang bahasa. Tetapi juga dapat mengatur konten atau kandungan yang terkait dengan potensi daerah Wakatobi.
“Bahwa kita adalah daerah pariwisata, daerah laut, apa yang kita coba tanamkan dan harapan-harapan kepada anak-anak kita ke depan. Agar mereka bisa pahami dan siapkan untuk pendidikan yang akan ditempuh nantinya. Sehingga mereka siap dan cukup secara pendidikan dan intelektual. Ini bisa menjadi modal mereka jika nanti sudah turun ke daerah,”’ pungkas Haliana. (b/thy)