Pembangunan Dua Poned Rampung

KENDARINEWS.COM — Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Buteng membangun dua fasilitas pelayanan obstetri neonatal emergency dasar (Poned) di Puskesmas Gu dan Mawasangka Tengah. Pembangunan dua gedung tersebut menyerap anggaran hingga Rp 3 miliar yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). “Sudah selesai. Tapi masih harus pemeliharaan sehingga belum bisa dipakai. Biasanya, pemeliharaan berlangsung selama enam bulan,” kata Kepala Dinkes Buteng, Kasman, kemarin.

Lanjut Kasman, kehadiran Poned diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan juga menangani kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal di Buton Tengah. Pembangunan Poned ini bertujuan untuk menekan angka kematian ibu bersalin dan bayi yang baru lahir. Di Buteng, terjadi tren penurunan angka kematian ibu dan anak dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, dari target 260 kematian ibu untuk setiap 100 ribu kelahiran, terealisasi 94,6 kematian ibu per 100 ribu kelahiran. Sedangkan untuk kematian bayi, dari target 21,7 bayi per 100 ribu kelahiran, terealisasi 0,9 bayi per 100 ribu kelahiran hidup.

Kemudian di tahun 2021, dari target 95 kematian ibu per 100 ribu kelahiran, tercatat dua ibu meninggal sepanjang tahun itu. Sedangkan untuk kematian bayi, dari target 2,1 kematian bayi per 100 ribu kelahiran hidup, tercatat lima bayi meninggal. “Tahun lalu, angka kematian ibu dan bayi di Buteng lebih rendah dibandingkan standar yang ditetapkan kementerian. Artinya, tidak begitu tinggi. Namun, kita berharap kedepannya angka ini semakin menurun,” imbuhnya.

Kasman menyebut, bangunan Poned didirikan di samping Puskesmas yang kegiatannya nanti akan berada di bawah pengawasan dokter. Fasilitas di dalamnya pun akan dilengkapi untuk menjamin ibu dan bayi mendapatkan perawatan yang semestinya. Khusus untuk kasus yang membutuhkan tindakan lebih lanjut, maka akan dirujuk ke rumah sakit. “Di tingkat Puskesmas, pelayanan persalinan harus dilengkapi dengan fasilitas yang memadai. Oleh karena itu, didirikan Poned sehingga tidak semua kasus harus ditangani di rumah sakit,” pungkasnya. (kn)

Tinggalkan Balasan