KENDARINEWS.COM — Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengaku siap melakukan pengiriman beras ke luar negeri jika diberi kuota ekspor oleh pemerintah pusat. Kery menyebut, stok beras di Konawe sangat melimpah untuk memenuhi kebutuhan domestik, bahkan luar daerah sekalipun. Saat ini, tiga negara tercatat sudah mengajukan impor beras dari Indonesia.
Ketiganya, yakni Tiongkok sebanyak 2,5 juta ton per tahun, Arab Saudi 1.500 ton per tahun dan Brunei Darussalam 100 ribu ton per tahun. Namun, pemerintah pusat hanya menyanggupi ekspor sebesar 100 ribu ton per tahun. Pemerintah berdalih ingin tetap mengamankan kebutuhan beras dalam negeri.
Terkait rencana ekspor beras tersebut, Kery bahkan telah bersurat ke pemerintah pusat agar diberikan kuota ekspor bagi Konawe. Ia mengklaim produktivitas beras Konawe mampu menopang permintaan pengiriman beras ke luar negeri. “Tahun 2020, produksi beras kita mencapai 177 ribu ton. Kemudian naik di tahun 2021 menjadi 211 ribu ton. Kita optimis mampu memenuhi permintaan ekspor dari mancanegara,” yakin Kery Saiful Konggoasa.
Politikus partai Nasdem Sultra itu menuturkan, Konawe menjadi salah satu daerah yang sukses mewujudkan program swasembada beras. BahkN, sebutnya, produksi beras petani yang melimpah tidak mampu ditampung di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Konawe yang hanya memiliki kapasitas sebesar 7.000 ton. “Stok beras yang melimpah harus cepat kita jual sehingga tidak terjadi inflasi. Nah, inflasi ini harus kita waspadai. Petani bisa rugi karena harga berasnya bisa-bisa anjlok pada saat panen,” ujar Kery Saiful Konggoasa.
Kery mengemukakan, Pemkab Konawe hingga saat ini masih menunggu respon pemerintah pusat atas permintaan kuota ekspor beras Konawe itu. Katanya, jika permintaan kuota ekspor beras disetujui, hal itu tentunya menjadi kabar menggembirakan bagi pemkab Konawe, terkhusus para petani di wilayah setempat.
Kery meyakini, petani dapat termotivasi dalam melakukan rutinitasnya bekerja di sawah. Apalagi, mereka tahu bahwa beras yang diproduksi bakal dipasarkan hingga ke luar negeri. “Kita sekarang harus betul-betul meningkatkan market produk unggulan daerah. Saya yakin kalau Konawe bisa ekspor, partisipasi petani akan tinggi. Apalagi, kalau beras yang diekspor juga bisa dibeli dengan harga yang bersaing,” tandasnya. (adv)