Biaya Tinggi, Penerbangan Kendari-Wakatobi Masih ‘Enjel’

KENDARINEWS.COM– Maskapai Lion Air nampaknya masih harus berfikir untuk menerima tawaran pemerintah guna kembali ‘terbang’ di langit Wakatobi.

Kapala Dishub Sultra, Mu­hammad Rajulan, menga­takan, sesuai kesepakatan saat rapat terakhir di Ja­karta dengan pihak maska­pai, paling lambat pener­bangan Kendari-Wakatobi dan Wakatobi-Kendari itu seyogyanya beroperasi 1 Oktober.

Hanya saja, hitungan dari pihak maskapai, walaupun biaya operasional disubsidi pemerintah, namun tidak akan bisa menutup biaya operasional pesawat untuk sekali terbang. Itulah alasan maskapai menunda pengak­tifan kembali penerebangan untuk rute tersebut.

“Karena harga tiket yang diajukan pihak Pemerintah Daerah itu sebesar Rp 840 ribu, tidak dapat menutup biaya operasional pesawat sekali terbang. Pemerin­tah Daerah itu mengajukan harga tiket itu sesuai den­gan peraturan ambang ba­tas harga tiket yang sudah ditetapkan dalam peraturan Menteri Perhubungan.” katanya

Sebelum ada peraturan am­bang batas tarif harga tiket yang baru yang menyesuai­kan akibat dari kenaikan harga minyak dunia, maka kita masih tetap berpegang pada peraturan tersebut,” ungkapnya.

Dia berharap, penerban­gan dari dan ke Wakatobi bisa beroperasi secepatnya. Mengingat, Wakatobi se­bagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indone­sia. Jadi harus bisa ditopang dengan transportasi yang dapat memudahkan para wisatawan untuk berkun­jung ke lokasi tersebut.

“Wakatobi sebagai salah satu destinasi wisata ung­gulan Indonesia ini sering menggelar event berskala nasional. Misalnya, Desem­ber akan ada penyeleng­garaan Hari Nusantara yang kegiatannya dipusatkan di Wakatobi dan akan dihadiri oleh Presiden Jokowi. Seh­ingga diharapkan penerban­gan ke Wakatobi itu bisa ak­tif secepatnya,”pungkasnya. (KN)

Tinggalkan Balasan