Tiga Dentuman Guncang Mako Dit Polairud Polda Sultra

KENDARINEWS.COM–Ledakan dahsyat berasal dari Mako Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Dit Polairud) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), di Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sultra, Kamis (8/9) subuh.

Akibat ledakan tersebut, sejumlah rumah warga yang tepat berada di samping Mako itu mengalami kerusakan. Salah seorang warga bernama Nursiah mengatakan ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WITA.
“Menjelang subuh tadi. Masjid sudah bunyi. Sekitar jam 4 lewat lah,” ucap Nursiah seperti dilansir JPNN.com

Ia mengungkapkan ledakan di Mako Polairud itu terjadi tiga kali. Di mana ledakan terakhir yang dirasa paling dahsyat. “Ledakan pertama itu seperti dentuman, kemudian ledakan kedua diikuti suara pasir yang jatuh di atap rumah. Ledakan ketiganya yang besar sekali, terbongkar saya punya pintu rumah. Saya langsung lari keluar,” katanya.

Ia menyebutkan akibat ledakan itu terjadi kerusakan pada beberapa bagian rumahya, yaitu pintu dan jendela, serta tembok yang rusak. Sementara itu, warga lain bernama Jufri menuturkan rumah permanen miliknya juga mengalami kerusakan. Beberapa bagian tembok rumah retak akibat ledakan itu.

“Tembok retak, atap sepertinya goyang ini. Lampu rumah juga ada yang hampir copot dari dudukannya,” ungkap Jufri.

Ia berharap, Ditpolairud Polda Sultra membantu masyarakat yang terdampak ledakan ini untuk membenahi rumah mereka. “Ya harapannya mudah-mudahan ada sedikit bantuan dari Polairud (untuk perbaiki rumah),” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Direktur Polairud Polda Sultra Kombes Suryo Aji membenarkan peristiwa ledakan tersebut. Ia mengatakan bahwa ledakan itu berasal dari gedung penyimpanan BB.

“Ini adalah barang bukti kasus bom ikan.Kemudian, kasus-kasus ini sudah tahap dua, artinya sudah diserahkan ke kejaksaan tersangka dan barang bukti, kejaksaan tidak berani menyimpan barang-barang seperti itu, akhirnya dikembalikan ke kami.

Rumah Penyimpanan Barang Sitaan Negara (Rupbasan) juga tidak mau menerima barang seperti itu,” kata Suryo Aji.

Ia menuturkan karena tidak ada yang menerima, pihaknya kemudian membuat gedung untuk menyimpan barang bukti tersebut. Pantauan awak media JPNN.com, Kapolda Sultra Irjen Teguh Pristiwanto bersama rombongan telah mendatangi Mako Dit Polairud.

Sementara itu, para awak media masih dilarang untuk masuk ke area Tempat Kejadian Perkara (TKP). (mcr6/jpnn/kn)

Tinggalkan Balasan