KENDARINEWS.COM — Parayaaan HUT Kabupaten Buton ke 63 ditutup dengan pesta adat Pakandekande pada Senin (4/7) siang kemarin di halaman kantor Bupati Buton. Pakande-kandea, adalah perjamuan yang berkonsep adat budaya oleh masyarakat Wolio. Setiap peringatan hari besar oleh suku Buton selalu identik dengan acara pakandekandea alias ‘makan-makan’ dalam bahasa modernnya. 1000 talang berisi aneka makanan tersaji di hadapan para tamu undangan. Gadis-gadis cantim duduk bersila siap melayani.
Sebagai putra asli Buton, Ali Mazi mengaku tahu betul silsilah dari acara tersebut. Kepada para tamu dia menjelaskan, Pakandekandea adalah tradisi masa kerajaan saat menerima kembalinya para kesatria dari medan perang. “Saat ini tetap kita lestarikan, tetapi peruntukannya berkembang sebagai bentuk penghargaan dan penyambutan tamu, seperti yang tengah berlangsung saat ini,” terangnya.

Bupati Buton La Bakry mengungkapkan hal senada. Dikatakannya, 1000 talang yang tersedia itu disiapkan untuk para tamu yang hadir dan turut mendoakan Kabupaten Buton diusianya yang ke 63. Ia mengaku sangat bangga karena gubernur Sultra Ali Mazi bersama jajarannya berkesempatan memenuhi undangan Pemda Buton. Termasuk juga para bupati daerah tetangga. “Kami senang, terharu dan bangga dengan kehadiran semua tamu. Jika ada kekurangan mohon dimaklumi, karena ini perdana kami gelar setelah menetapkan hari jadi kabupaten. Dan akan terus dilakukan perbaikan,” jelasnya.

Ketua panitia panitia HUT Kabupaten Alimani menyebut ada 1000 talang yang merupakan partisipasi dari OPD kecamatan kelurahan dan desa hingga RT/RW. “Masyatakat yang masak dan mereka antusias,” kata asisten 1 itu.

Untuk diketahui sejumlah bupati turut hadir dan berseragam adat kebesaran pula. Ada Walikota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Bupati Buton H Ridwan Zakariah, Pj Bupati Buteng Muhammad Yusup, Pj Bupati Busel Budiman, Pj Bupati Muna Barat Dr. Bahri, wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud dan para undangan lainnya.(lyn)
