Pemkab Bombana Alokasikan Anggaran Pemulihan Ekonomi Tahun 2021

KENDARINEWS.COM — Gerakan Membangun Bombana Dengan Ridha Allah (Gembira) bukan jargon kaleng-kaleng. Misi pembangunan yang diusung duet Bupati Bombana, Tafdil dan Wakil Bupati Bombana, Johan Salim itu sudah direalisasikan. Hasilnya, kinerja duet Tafdil-Johan Salim menuai apreasiasi dari DPRD Bombana.

Indikatornya, pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bombana setahun terakhir mencapai
97,26 persen. Selain itu, Pemkab Bombana dibawah komando Tafdil-Johan berhasil mengoleksi delapan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam tata kelola keuangan dan aset daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tafdil

Anggota DPRD Bombana, Amiadin mengatakan capaian PAD Bombana sebesar 97,26 persen patut diapresiasi. Sebab capaian tersebut bukanlah hal yang mudah dilakukan mengingat, saat ini pandemi Covid-19 sedang melanda Indonesia termasuk Sultra. Namun, Pemkab Bombana telah membuktikan mampu menjalankan pemerintahan dengan baik dan memastikan meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap masyarakat.

“Bupati Bombana telah membuktikan menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal. Bahkan, kami berpandangan andai konstitusi membenarkan, H. Tafdil sangat layak menjadi Bupati Bombana tiga periode,” ujar Amiadin, kemarin.

Apresiasi DPRD Bombana itu dilontarkan setelah mengkaji dan menelaah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Bombana dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBD Kabupaten Bombana tahun 2020, baru-baru ini.

Anggota DPRD Bombana lainnya, Nurkolis turut mengapresiasi kinerja Pemkab Bombana. Menurut Nurkolis, raihan WTP yang kedelapan tentu kebanggaan bagi Bombana. “Apalagi, WTP ini diraih di tengah pandemi Covid-19, tentu hal ini bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan,” ungkapnya.

Kendati memuji bukan berarti Nurkolis tak ada “catatan” terhadap kinerja Pemkab Bombana. Nurkolis menyoroti santunan penggusuran pasar lama Rumbia yang menurutnya belum memenuhi asas keadilan. “Kami meminta Pemda mengkaji ulang pemberian santunan. Sebab, beberapa aspirasi warga yang masuk ke kami bahwa pemberian santunan diberikan secara tidak adil. Ada warga yang bangunannya berupa kayu diberikan santunan hingga Rp20 juta, tetapi ada juga warga yang memiliki kios permanen dan berlantai dua bahkan berjumlah beberapa petak namun diberikan santunan hampir setara dengan warga yang lapaknya berupa bangunan kayu yang luasnya pun tidak begitu besar,” terang Nurkolis.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Bombana, Iskandar menilai pembangunan infrastruktur daerah yang dilakukan Bupati Tafdil dan Wakil Bupati Johan Salim secara umum sudah baik. Terutama pembangunan infrastruktur jalan di Kabaena. “Saya apresiasi kinerja Pemkab Bombana dalam dua tahun terakhir ini sangat baik. Apalagi di daerah Kabaena, Bupati Bombana memberi perhatian terhadap infrastruktur jalan yang saat ini sudah diaspal,” ujar Iskandar.

Sementara itu, Wakil Bupati Bombana Johan Salim mengatakan apresiasi dan catatan DPRD akan menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Bombana ke depannya. Dalam percepatan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini, Pemkab Bombana mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi ditahun 2021. “Pemkab Bombana juga memberikan perhatian dan memfasilitasi para pelaku UMKM dengan memberikan bantuan subsidi bunga,” ujar Johan Salim. (idh/b)

Tinggalkan Balasan