KENDARINEWS.COM– Jangan takut untuk bermimpi. Salurkan energi positif dari alam bawah sadar untuk menggapai mimpi itu. Lihat saja Haliana. Dia berhasil menjadi Bupati Wakatobi periode 2021-2026 yang berangkat dari sebuah mimpi. Mimpi memimpin Kabupaten Wakatobi sudah ditabalkan sebelum tahun 2015. Haliana mulai meretas jalan mewujudkan mimpi melalui Pilkada 2015.
Kala itu, Haliana berpasangan Muh.Syawal melawan Arhawi, Wakil Bupati Wakatobi. Haliana kalah. Hanya meraih 28.091 Suara (49,31 persen). Sedangkan Arhawi-Ilmiati Daud meraih 28.872 Suara (50,69 persen). Kendati kalah, Haliana tetap setia merawat mimpinya menjadi bupati. Basis massa dan para loyalisnya di rawat.
Pilkada tahun 2020 menjadi momentum tepat meraih mimpi. Jalan terjal mengadang. Dia mesti melawan petahana, Arhawi yang memiliki power di pemerintahan dan mesin politik solid.
Haliada tak gentar. Dia menggandeng, Ilmiati Daud, mantan duet Arhawi memimpin Wakatobi.
Hasilnya, sungguh luar biasa. Duet Haliana-Ilmiati (Hati) sukses menumbangkan petahana Arhawi yang berpasangan Hardin Laomo. Pasangan Hati meraih 31.937 suara sedangkan duet Arhawi-Hardin meraih 29.901 suara. Kini, Wakatobi ditangan Haliana dan Ilmiati Daud. Hari ini, duet berakronim Hati itu dilantik Gubernur Sultra, Ali Mazi di Rujab Gubernur.
Plt. Kepala Biro Pemerintahan Setda Pemprov Sultra, Basiran mengatakan, persiapan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi, Haliana-Ilmiati sudah dimatangkan. Pemimpin baru Wakatobi itu telah mengikuti gladi resik. “Seluruh persiapan pelantikan telah tuntas. Pelantikan dilaksanakan hari ini pukul 13.00 Wita. 30 menit sebelum acara dimulai semua sudah harus siap di ruangan,” kata Basiran kepada Kendari Pos, Minggu (27/6) kemarin.
Prosesi pelantikan dilakukan secara langsung dalam balutan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Setiap tamu undangan wajib melakukan antigen sebelum memasuki ruang pelantikan. Sama halnya seperti pelantikan kepala daerah sebelumnya, jumlah tamu undangan dibatasi. “Maksimal 30 orang. Kepala daerah yang dilantik beserta keluarga (minimal 2 orang), gubernur, dan unsur Forkopimda, ” ungkap Basiran.
Niat Mulia Mengabdi
Bupati Wakatobi terpilih, Haliana mengatakan setia merawat asa menjadi bupati karena niat mulia ingin mengabdi kepada masyarakat. Ia punya gagasan brilian membangun daerah yang akan segera direalisasikan. Haliana-Ilmiati Daud berkomitmen memajukan Wakatobi. Salah satu program perdana yang akan ditunaikan adalah merdeka sehat.
Memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. Haliana akan mengadakan dua kapal untuk melayani warga yang hendak ke rumah sakit maupun ke puskesmas. Menyediakan mobil ambulance di seluruh Puskesmas. “Pelayanan angkutan kapal laut dan mobil ambulance beroperasi 24 jam. Semua gratis untuk masyarakat. Nantinya akan disediakan call center khusus bagi warga untuk meminta pelayanan kesehatan,” kata Haliana kepada Kendari Pos, Minggu (27/6).
Haliana mengatakan, saat ini pandemik covid-19 masih mengintai. Memastikan kesehatan masyarakat adalah program prioritas. Selain pengadaan fasilitas transportasi laut dalam pelayanan kesehatan, Haliana akan menambah jumlah dokter untuk melayani masyarakat. Termasuk memastikan masyarakat terdaftar dalam program BPJS. “Izin operasional RSUD Wakatobi ternyata berakhir tahun 2020. Dalam waktu dekat kami akan koordinasi dengan Pemprov Sultra untuk perpanjangan izin,” ujarnya.
Selain program merdeka sehat, lanjut Haliana, misi merdeka belajar juga masuk dalam rencana prioritas memimpin Wakatobi. Salah satunya akan disediakan beasiswa agar siswa di Wakatobi dapat mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Selain itu, pengadaan seragam sekolah SMP dan SMA. Bagi Haliana, program merdeka belajar itu maka tak ada lagi alasan anak-anak putus sekolah karena kendala biaya. Pemkab Wakatobi siap mengalokasikan anggaran agar semua anak-anak Wakatobi bersekolah.
“Program beasiswa memprioritaskan bagi yang kurang mampu dan berprestasi. Saya berharap dengan program beasiswa itu dapat memantik semangat generasi muda Wakatobi untuk giat belajar mengenyam pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Karena salah satu syarat memajukan daerah, harus memiliki sumber daya manusia yang unggul dan komprehensif,” tegas Haliana.
Sektor pariwisata akan menjadi sasaran untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi. Potensi pariwisata Wakatobi sangat besar untuk terus dikembangkan dan digaungkan. Mulai dari keindahan wisata bawah laut, wisata pantai, peninggalan sejarah, hingga seni budaya.
Sementara itu, Wakil Bupati Wakatobi terpilih, Ilmiati Daud menerangkan gagasan membangkitkan pariwisata sangat relevan dengan keadaan masyarakat. Mereka sangat antusias mendukung bangkitnya pariwisata Wakatobi. Sebab, pariwisata Wakatobi sangat berdampak pada perekonomian daerah. “Kami sangat yakin dengan gagasan membangkitkan pariwisata. Karena langsung bersentuhan dengan masyarakat,” kata Ilmiati Daud kepada Kendari Pos, Minggu (27/6).
Menurut Ilmiati, aspek perikanan dan kelautan Wakatobi sangat potensial dikembangkan. “Pengembangan perikanan budidaya ini menjadi program prioritas seiring dengan adanya potensi perikanan budididaya maupun perikanan tangkap.Sehingga bisa meningkatkan pendapatan perekonomian berbasis kerakyatan,” urainya.
Merangkul Rakyat Membangun Daerah
Terpisah, pengamat politik Sultra Dr. Najib Husain mengatakan, kemenangan Haliana-Ilmiati Daud di Pilkada Waktobi tahun 2020 tak lepas dari dukungan suara dari akar rumput (grassroot). Mereka adalah warga yang kurang tersentuh perhatian kepemimpinan Arhawi. Kesempatan tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Haliana-Ilmiati (Hati).
Sejak pertarungan dimulai, pasangan berakronim Hati itu sangat lemah diberbagai aspek. Elektabilitas dan kemampuan finansial melekat pada pasangan Arhawi-Hardin Laomo. Namun melalui strategi cerdik dan cepat dalam menangkap peluang sumber suara, duet Hati menjadi kampiun Pilkada 2020. “Dan salah satu penyumbang terbesar suara mereka berasal dari kalangan ibu-ibu dan nelayan,” kata Dr. Najib Husain kepada Kendari Pos, Minggu (27/6).
Kemenangan yang diperoleh Haliana, kata dia, merupakan tanggungjawab besar yang mesti dikonversi menjadi program terbaik dan karya nyata untuk masyarakat. Karena tayangan politik yang terjadi pada pemilihan 9 Desember 2020 lalu, keterpilihan Haliana dominan murni dukungan nurani masyarakat. “Model kepemimpinan Arhawi beriorentasi pada pengembangan pariwisata. Dan kurang membangun infrastruktur. Ini yang mesti dihindari Haliana. Artinya, dalam menata pembangunan harus berbasis komprehensif. Agar program yang dijalankan bersinergi dan dinikmati semua kalangan masyarakat,” urai Dr. Najib Husain.
Doktor alumni Universitas Gajah Mada (UGM) itu menjelaskan, dalam memajukan ekonomi pariwisata, masyarakat mesti ikut andil didalamnya. Misalnya, dengan mendorong masyarakat agar menciptakan kreativitas ekonomi. Contohnya membuat kerajinan tangan berbasis kearifan lokal, kuliner unggulan, dan lain-lain untuk dijual kepada wisatawan. Masyarakat mesti dilibatkan dalam festival wisata sehingga mereka mendapatkan manfaat dalam menunjang perekonomiannya.
“Jika hal tersebut diterapkan dengan baik, maka perekonomian Wakatobi akan bergerak cepat. Dampak lainnya menekan angka pengangguran dan kemiskinan,” jelasnya. Najib Husain menambahkan, perawatan terhadap kekayaan laut Wakatobi harus ditingkatkan. Sehingga biota laut, terumbu karang dan kekayaan bawah laut lainnya, senantiasa terjaga kelestariannya. (rah/ali/b)