KENDARINEWS.COM — Setelah menahan lapar dan dahaga selama berpuasa, rasanya tak lengkap jika tidak mengonsumsi makanan manis saat berbuka. Makanan pembuka atau takjil seperti kurma dan es buah menjadi pilihan pas. Rasanya yang manis segar memanjakan lidah. Selama kurang lebih 13 jam, perut kosong tidak terisi makanan. Kerja organ tumbuh menjadi lambat. Energi dalam tubuh berkurang membuat orang berpuasa menjadi lemas. Makanan manis memiliki sumber kalori dan energi yang dapat mengembalikan energi tubuh lebih cepat.
Nur Sarita Intan, ahli gizi yang bertugas di Puskesmas Klampis menjelaskan, makanan manis mengandung glukosa yang berperan penting untuk kerja otak. Glukosa juga mudah dicerna. ”Selain komponennya sederhana, jadi ketika diserap tubuh itu langsung ditransfer otak untuk menjalankan tugasnya ke berbagai organ,” terang Nur Sarita Intan.
Walaupun begitu, menurut dia, kadar manis yang berlebihan menjadi tidak baik bagi tubuh. Meski dianjurkan untuk melepas puasa dengan makanan atau minuman yang manis, namun tidak bisa ditolerir dengan semua bahan makanan. ”Makanan yang manis di sini adalah yang alami dan mengandung komponen sederhana. Tidak berlaku lagi makanan yang mengandung pemanis buatan. Seperti Aspartam, Sakarin, Sukralosa dan sebagainya,” tutur Nur Sarita Intan.
Karena itu, lanjut dia, penting bagi masyarakat berburu makanan atau minuman manis untuk buka puasa. Menurut dia, salah satu makanan manis yang pas untuk berbuka adalah kurma. Selain melancarkan pencernaan, karena mengandung serat tinggi, kurma juga menjadi makanan yang dapat menstabilkan kadar gula darah. ”Kurma dapat menjadi pengganti gula yang sehat. Pilihan terbaik saat berbuka lainnya adalah pisang,” ujar Nur Sarita Intan.
Dia menjelaskan, walaupun jika terasa di lidah terasa kurang manis, buah pisang memiliki kandungan gula yang cukup tinggi. Selain itu, kandungan karbohidrat dan kalori yang dapat membangkitkan energi tubuh. ”Makanan manis memang dianjurkan, namun tubuh juga membutuhkan batasan. Saat menjalani puasa Ramadan ini, menjaga pola hidup sehat sangat penting. Untuk itu, mengatur pola konsumsi makanan menjadi penting,” kata Nur Sarita Intan. (jpg/kn)