KENDARINEWS.COM — Untuk memperkenalkan keanekaragaman budaya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana menggelar Pekan Kebudayaan Daerah (PKD). Event yang digelar selama dua hari (30-31 Maret) ini mempertandingkan berbagai macam permainan tradisional. Upaya ini tak lain untuk menjaga eksistensi budaya lokal di tengah merebaknya budaya luar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bombana, Man Arfah mengapresiasi PKD yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bombana. Menurutnya, generasi muda harus dikenalkan budaya dan tradisinya. Makanya, ia berharap PKD menjadi ruang untuk tetap menjaga eksistensi budaya yang merupakan aset dari bangsa Indonesia dari kemajuan zaman.
“Saya berharap PKD bisa menjadi agenda rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Dengan begitu, budaya lokal kita bisa dikenal khalayak luas terutama generasi muda,” kata Jenderal ASN ini. Mantan Kadis PUPR Bombana meminta PKD ini lebih melibatkan banyak peserta. Tidak hanya pelajar setingkat Sekolah Menegah Pertama (SMPN), namun juga setingkat SD dan SMA. “Tetap jaga solidaritas dalam mengikuti pertandingan,” tuturnya.
Ia berpesan agar seluruh PKD untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Terlebih lagi, kegiatan ini berlangsung masih ditengah-tengah pandemi Covid-19. “Mari kitar terus berkarya dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19, mari terus menjaga kearifan lokal untuk memperkuat kemampuan kita dalam menghadapi bencana,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia PKD, Hj. Kamalia Kadir mengatakan event ini baru pertama kali digelar. Kegiatan ini diikuti 92 peserta dari lima SMP di Bombana. “PKD ini mempertandingkan lima cabang lombanya yang sering dimainkan oleh para rakyat. Semoga dengan PKD ini, seluruh generasi muda Bombana bisa lebih mengenal kebudayaan lokal kita, agar eksistensinya tidak tergerus oleh perubahan zaman,” pungkasnya. (b/idh)